Ambon (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan gencarkan sosialisasi penertiban kawasan pasar Mardika Ambon.
"Hal ini untuk menciptakan kondisi dagang yang baik, sehingga semua orang bisa merasa nyaman berbelanja di pasar ini," kata Pj Gubernur Maluku Sadali Ie di Ambon, Sabtu.
Ia menjelaskan bahwa sosialisasi ini berkaitan dengan telah diresmikannya gedung pasar moderen mardika menggunakan total anggaran Rp134,8 miliar dengan lahan seluas 808 meter persegi yang dapat menampung 1.700 pedagang.
Gedung baru ini dibangun pada 30 Desember 2021 dan rampung pada Pembangunan 22 Juli 2023.
Sadali mengatakan Pasar Mardika modern merupakan pasar rakyat yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti eskalator, lift, ruangan TI dan pengelolaan sampah.
Pasalnya, berdasarkan informasi dari Pemerintah Kota Ambon, tidak ada retribusi yang ditarik dari pedagang, namun diketahui selama ini ada pungutan liar, dan hal tersebut perlu disikapi bersama dan mencari solusinya, serta mengambil tindakan tegas.
Terkait dengan pemindahan ke pasar modern juga, Sadali mengatakan hal itu harus sesuai dengan persyaratan yang ada, semua pihak terkait harus bertanggung jawab untuk menjaga kehigienisan, kelayakan, dan kenyamanannya.
"Sehingga diharapkan semua masyarakat Maluku bisa dengan nyaman pergi ke pasar, badan jalan tidak terganggu, dan arus lalu lintas tidak terhambat," tuturnya.
Oleh sebab itu, penertiban kawasan pasar Mardika ini juga, sudah diperkuat dengan aturan yang ada terkait penggunaan jalan, maka dari itu perlu dilaksanakan sosialisasi, dengan memberikan batasan waktu kepada para pedagang.
Sementara itu Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Maluku Yahya Kotta mengatakan saat ini sebanyak 1.605 unit meja los pedagang kering dan basah serta kios tersedia bagi pedagang yang selama ini gedung putih, Pasar Arumbae dan pedagang yang berjualan di sepanjang ruas jalan Pantai Mardika.
Lantai dua ditempati 52 pedagang makanan siap saji dan 389 pedagang sayur buah dan bumbu. Lantai tiga khusus pedagang pakaian dan sembako sebanyak 151 kios, juga dilengkapi dengan ruang pujasera, pedagang makanan siap saji, dan pedagang barang elektronik.
"Nantinya pedagang yang menempati gedung baru melalui proses verifikasi, yang dibuktikan dengan kartu pedagang, dan memenuhi seluruh kewajiban tanggung jawab sebagai pedagang secara rutin yang menjadi prioritas," kata dia.