Ambon (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku mencatat pada Januari 2025 provinsi ini mengalami inflasi sebesar 0,76 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 106,64.
"Inflasi tertinggi terjadi Kota Masohi, Kabupaten Maluku Tengah sebesar 1,01 persen dengan IHK 107,22, dan inflasi terendah terjadi di Kota Ambon 0,75 persen dengan IHK sebesar 106,41. Sedangkan Kota Tual mengalami deflasi 1,07 persen dengan IHK sebesar 104,93," kata Kepala BPS Provinsi Maluku Maritje Pattiwaellapia, di Ambon, Senin.
Dia mengatakan, inflasi tahunan terjadi karena ada kenaikan harga yang ditunjukan oleh naiknya delapan indeks kelompok pengeluaran yaitu kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 8,20 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 5,12 persen, kelompok kesehatan sebesar 4,90 persen, kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 2,97 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,58 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,08 persen, kelompok pendidikan sebesar 0,80 persen, dan kelompok transportasi sebesar 0,10 persen.
Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks yaitu, kelompok perumahan, air,listrik, bahan bakar rumah tangga sebesar 11,37 persen, kelompok rekreasi olahraga dan budaya sebesar 1,73 persen, dan kelompok informasi , komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,53 persen.
Tingkat Deflasi month to month (m-to-m) dan year to date (y-to-d) Provinsi Maluku Januari 2025 sebesar 0,33 persen.
Ia memaparkan perkembangan harga berbagai komoditas pada Januari 2025 secara umum menunjukkan adanya kenaikan.
Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi pada Januari 2025 yaitu beras, nasi dengan lauk, emas perhiasan, sigaret kretek mesin (SKM), kopi bubuk, cabai merah, minyak goreng, sawi hijau, bawang merah, sigaret putih mesin (SPM), telur ayam ras, tarif kendaraan roda empat online, gula pasir, sepeda motor, labu siam/jipang, ayam goreng, kue basah,ikan asap, bayam dan daun singkong.
Sedangkan komoditas yang memberikan andil /sumbangan deflasi antara lain, tarif listrik, ikan cakalang, ikan layang/momar, tarif angkutan udara, ikan selar/kawalinya, pisang, tomat, bensin, ikan tongkol/komu, cabai rawit, daging ayam ras, baju kaus tanpa kerah pria, bahan bakar rumah tangga , buku tulis bergaris, pepaya, sepatu wanita, ikan kakap merah, sabun mandi cair, wortel dan deodoran.