Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengklaim realisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) terus meningkat di periode semester I 2021 meskipun pemerintah harus menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di berbagai daerah untuk mengurangi laju penularan COVID-19.
“Terkait penyaluran KUR, kita lihat penyaluran KUR itu meningkat selama PPKM. Dapat kami sampaikan di bulan Januari itu Rp17 trliun itu sudah bisa disalurkan,” kata Airlangga saat sesi tanya jawab dalam konferensi pers daring usai rapat terbatas di Jakarta, Senin.
Tren penyaluran KUR terus meningkat di bulan-bulan berikutnya pada semester I 2021. Pada Februari 2021, realisasi KUR mencapai Rp22,07 triliun, kemudian di Maret 2021 sebesar Rp25,47 triliun, April 2021 sebesar Rp23,42 triliun, Mei 2021 sebesar Rp16,4 triliun dan Juni Rp26,5 triliun.
“Artinya kinerja KUR di tahun ini sudah setara dengan (kinerja KUR) sebelum COVID-19, jadi sudah terjadi peningkatan,” ujarnya.
Baca juga: Begini cara Pemerintah dan BNI dorong efektivitas Kartu Prakerja lewat KUR
Airlangga menduga perbaikan realisasi KUR ini karena kegiatan ekonomi mulai pulih, dan rendahnya tingkat suku bunga KUR yakni sekitar tiga persen setelah disubsidi pemerintah.
Jika melihat realisasi KUR berdasarkan kluster, kata Airlangga, KUR Kluster Super MIkro tersalurkan 4,51 persen atau Rp6,46 trilun dengan jumlah debitur sebanyak 733.592 debitur. Kemudian realisasi untuk KUR Mikro itu 60,92 persen atau Rp87,2 triliun dengan jumlah debitur 2.886.021 debitur.
“Kemudian KUR Kecil realisasi 34,55 persen, dan yang besarnya adalah Rp49,45 triliun debiturnya 254.028,” demikian Menko Airlangga.
Baca juga: Penyaluran KUR di Maluku mencapai 37, 36 persen
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021