Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku menyatakan nilai impor di daerah ini pada periode Januari - Juni atau semester I-2021 mengalami peningkatan sebesar 15,55 persen dibanding periode yang sama di 2020.

"Secara kumulatif nilai impor Maluku pada periode Januari -J uni 2021 sebesar 62,92 juta dolar AS atau mengalami peningkatan 15,55 persen dibanding periode yang sama Januari - Juni 2020," kata Kepala BPS Provinsi Maluku, Asep Riyadi di Ambon, Rabu. 

Selama periode Januari - Juni 2021 negara asal impor Maluku adalah Singapura dan Malaysia. Impor terbesar dari Singapura dengan nilai 33,76 juta dolar AS.

Ia menjelaskan komoditas yang diimpor pada periode Januari - Juni 2021 adalah komoditi bahan bakar mineral berupa minyak ringan dan preparatnya, bahan bakar motor tanpa timbal dari RON lainnya yang tidak dicampur dan minyak bahan bakar.

Secara kumulatif pada Semester I - 2021 volume impor Maluku mencapai 111,78 ribu ton atau turun 24,29 persen dibanding periode yang sama pada  2020. Kontribusi sektor migas sangat dominan pada aktifitas impor Maluku,  di mana seluruh kegiatan impor berasal dari sektor ini.

Sedangkan impor pada Juni 2021 mencapai 15,84 juta dolar AS atau naik sekitar 126,08 persen dibanding Mei 2021 yang mencapai 7,01 juta dolar AS. Menurut dia, komoditi yang diimpor berasal dari sektor minyak dan gas (migas).

"Impor yang dilakukan berupa minyak ringan dan preparatnya dari RON lainnya-tidak dicampur," katanya.

Asep mengatakan, pelabuhan bongkar barang impor Maluku periode Januari - Juni 2021 hanya dilakukan di Pelabuhan Yos Sudarso, Ambon.

Volume impor Maluku pada Juni 2021 mencapai 25,80 ribu ton. Nilai ini mengalami peningkatan sekitar 105,84 persen jika dibanding volume impor pada Mei 2021.
 

Pewarta: John Soplanit

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021