SKK Migas mengungkapkan angka produk lapangan minyak dan gas bumi di Blok Rokan, Provinsi Riau, saat ini berada di kisaran 158 ribu barel minyak per hari (BOPD) pada satu bulan setelah alih kelola dari Chevron ke PT Pertamina Hulu Rokan.

"Dalam kurun waktu satu bulan ini sudah ada kenaikan produksi sebesar 1.000 sampai 2.000-an BOPD dengan tren yang terus meningkat," kata Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

Julius mengatakan pihaknya terus berkoordinasi dengan PT Pertamina Hulu Rokan agar target lifting Blok Rokan yang tertuang dalam APBN sebanyak 165 ribu BOPD bisa tercapai tahun ini.

“Akhir tahun nanti, akan ada 17 rig yang melakukan pemboran, kami tetap optimis target akan tercapai,” ujarnya.

Baca juga: Hari ini Chevron lepaskan Blok Rokan, Pertamina rencanakan pengeboran 661 sumur

Pada 7 September lalu, Pertamina mulai mengoperasikan rig ke-13 di Sumur Pungut P04, Lapangan Pungut, yang masuk wilayah Kabupaten Bengkalis.

Rig Airlangga-55 tersebut dioperasikan oleh PT Asia Petrocom Service. Sejak alih kelola Blok Rokan pada 9 Agustus 2021 lalu hingga saat ini Pertamina telah mengebor sebanyak 23 sumur.

“Dengan adanya penambahan rig tentu dapat mempercepat penambahan jumlah sumur secara eksponensial guna mendukung pencapaian target pengeboran pada tahun ini,” ungkap Direktur Utama Pertamina Hulu Rokan Jaffee Arizona Suardin.

Baca juga: 2.757 pekerja Chevron jadi pekerja Pertamina, kok bisa?

Lebih lanjut Jaffee menyampaikan pihaknya mencanangkan program kerja yang masif dan agresif untuk menjaga dan menaikkan tingkat produksi Blok Rokan.

Dalam program pengeboran, misalnya, Pertamina berupaya untuk memenuhi target pengeboran 161 sumur hingga akhir tahun ini.

”Dukungan semua pemangku kepentingan sangat penting bagi kelancaran program pengeboran, termasuk dukungan dari pemerintah daerah dan masyarakat sekitar,” ungkap Jaffee.

Selain program pengeboran yang agresif, Pertamina tetap berupaya menjaga kinerja base business.

Berbagai upaya yang dilakukan di antaranya menambah jumlah rig kerja ulang hingga 29 rig; meminimalisasi potensi kehilangan produksi atau loss production opportunity; menjaga keandalan peralatan untuk mengurangi downtime; serta menekan kasus pencurian minyak mentah maupun peralatan penunjang operasi migas.

Baca juga: SKK Migas: Blok Rokan masih andalan menuju produksi 1 juta barel
 

Pewarta: Sugiharto Purnama

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021