Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP)  Kelas 1 Ambon mengingatkan setiap kapal perintis maupun niaga yang melayari  rute ke berbagai daerah di Provinsi Maluku agar mewaspadai cuaca ekstrem.

"Selain kapal perintis atau pun kapal niaga, maka kapal penangkap ikan maupun  tradisional yang lebih kecil ukurannya juga perlu mewaspadai cuaca ekstrem," kata Kabid Keselamatan Pelayaran, Penjagaan, dan Patroli Pantai KSOP Kelas 1 Ambon, Amir Makbul di Ambon, Jumat.

Menurut dia, untuk kapal-kapal perintis biasanya dari nahkoda yang akan menilai kondisi cuaca dan memastikan apakah bisa berlayar atau tidak, sementara KSOP hanya memberikan peringatan agar selalu mewaspadai.

Baca juga: BMKG: Waspadai gelombang tinggi di perairan Maluku, prioritaskan keselamatan

Tujuannya agar tidak terjadi musibah di tengah laut yang berujung timbulnya kerugian material hingga korban jiwa akibat buruknya cuaca seperti yang berlangsung saat ini.

Surat peringatan KSOP kelas 1 Ambon ini diterbitkan berdasarkan laporan perkembangan cuaca dari BMKG Stasiun Meterologi Maritim Ambon dan nantinya akan terus di-update.

Sebab data perkembangan cuaca dari BMKG ini secara periodik selalu disampaikan sehingga selalu dimanfaatkan oleh pihak maritim maupun penerbangan.

"Sehingga KSOP juga meneruskan laporan perkembangan cuaca ini kepada masyarakkat," ujar Amir.

Baca juga: Gelombang tropis aktif di wilayah Maluku, potensi hujan kilat

Makanya untuk setiap kapal yang akan melakukan pelayaran pada daerah berpotensi terjadi gelombang tinggi dan angin kencang maupun disertai hujan harus memperhatikan kondisi cuacanya.

"Sebenarnya ada ketentuan terkait kapal-kapal mana saja yang harus lebih berhati-hati karena ukuran kapal yang lebih kecil bila dibandingkan dengan kondisi cuaca ekstrem," tandas Amir.

Baca juga: Kapal perintis PT Pelni kembali beroperasi di Maluku, diapresiasi masyarakat

Pewarta: Daniel Leonard

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021