Ternate (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku Utara melalui Dinas Perhubungan melakukan pembahasan usulan kebutuhan trayek kapal perintis, kapal rede dan angkutan tol laut tahun 2026.
"Malut adalah daerah kepulauan dengan infrastruktur darat yang belum sepenuhnya terhubung, sehingga transportasi laut memiliki peran vital dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Sekprov Malut, Samsuddin Abdul Kadir usai memimpin rapat bertempat di Kantor KSOP Kelas II Ternate, Kamis.
Dalam sambutannya, Sekda Malut Samsuddin A. Kadir menyampaikan apresiasi kepada seluruh insan perhubungan atas kerja keras mereka dalam menjaga konektivitas transportasi laut antarwilayah di Provinsi Malut.
Samsuddin juga menyoroti pentingnya mempertimbangkan dinamika kependudukan, seperti asimilasi dan pertambahan jumlah penduduk, dalam merancang dan mengusulkan trayek baru.
Selain itu, kata Sekprov Malut, faktor pendidikan dan hasil pertanian turut menjadi pendorong tingginya mobilitas masyarakat antarwilayah melalui jalur laut.
“Saya berharap usulan trayek baru ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan mempermudah masyarakat, khususnya di daerah-daerah yang belum memiliki konektivitas transportasi perintis,” tambahnya.
Rapat koordinasi ini dihadiri pula oleh Kepala KSOP Kelas II Ternate beserta jajaran, Kabid Angkutan Pelayaran Dinas Perhubungan Malut, para Kepala KUPP Kabupaten/Kota, Kepala Cabang PT Pelni Ternate, serta undangan lainnya.