Kepala Kantor Pertolongan dan Pencarian Badan SAR Nasional Ambon, Maluku, Mustari mengakui hingga kini lima anak buah kapal KM Hentri berbobot 195 GT yang selamat dalam musibah kebakaran kapal pencari cumi tersebut belum dipulangkan ke daerah asal.
"Lima ABK tersebut masih berada di Tual, Maluku," kata Mustari di Ambon, Senin.
Namun dia tidak menjelaskan secara rinci mengenai kapan rencana pemulangan para ABK tersebut dan apa alasannya sampai saat ini masih berada di Kota Tual.
Tim SAR gabungan yang melakukan operasi pencarian juga berlangsung sampai hari kesembilan, dan setelah itu belum diketahui pasti apakah operasi pencarian masih dilanjutkan atau tidak.
Lima ABK yang selamat adalah Ardian Rahman, Angga Framudia, Hengky, Asep Suryana, dan La Asri, di mana mereka berasal dari Sukabumi, Jakarta, dan Ambon.
KM Hentri milik PT Pusaka ini dilaporkan terbakar saat diterjang gelombang tinggi pada tanggal 3 September 2021 dan lima ABK yang terapung selama tiga hari ini akhirnya diselamatkan sebuah kapal pencari telur ikan terbang.
Dua ABK diduga meninggal dunia dalam musibah kebakaran tersebut, sementara 25 ABK lainnya yang melompat ke laut sampai hari ini belum diketahui nasibnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021
"Lima ABK tersebut masih berada di Tual, Maluku," kata Mustari di Ambon, Senin.
Namun dia tidak menjelaskan secara rinci mengenai kapan rencana pemulangan para ABK tersebut dan apa alasannya sampai saat ini masih berada di Kota Tual.
Tim SAR gabungan yang melakukan operasi pencarian juga berlangsung sampai hari kesembilan, dan setelah itu belum diketahui pasti apakah operasi pencarian masih dilanjutkan atau tidak.
Lima ABK yang selamat adalah Ardian Rahman, Angga Framudia, Hengky, Asep Suryana, dan La Asri, di mana mereka berasal dari Sukabumi, Jakarta, dan Ambon.
KM Hentri milik PT Pusaka ini dilaporkan terbakar saat diterjang gelombang tinggi pada tanggal 3 September 2021 dan lima ABK yang terapung selama tiga hari ini akhirnya diselamatkan sebuah kapal pencari telur ikan terbang.
Dua ABK diduga meninggal dunia dalam musibah kebakaran tersebut, sementara 25 ABK lainnya yang melompat ke laut sampai hari ini belum diketahui nasibnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021