Sejumlah tenaga kesehatan (Nakes) yang selamat dari korban kekerasan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, mengadu ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Perwakilan Papua agar Pemerintah memperhatikannya.

"Komnas HAM Papua sudah menerima dan mendengar langsung pengaduan nakes korban kekerasan KKB Kiwirok, ya, kami sangat prihatin dan menyesali adanya kejadian ini," kata Kepala Kantor Komnas HAM Perwakilan Papua Frits B. Ramandey kepada ANTARA seusai menerima pengaduan nakes korban kekerasan KKB Kiwirok di Jayapura, Selasa.

Ditegaskan pula bahwa tenaga kesehatan yang bertugas di mana pun harus dapat dilindungi karena sangat berjasa dan mulia dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan masyarakat di kampung-kampung.

"Empat nakes yang datang mengadu di Komnas HAM Papua kami berikan apresiasi karena sudah mau datang dan menyampaikan persoalan terhadap kasus kekerasan KKB kepada mereka sebagai pekerja kemanusiaan di Puskesmas Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang," kata Frits Ramandey.

Baca juga: Kabur dari teror KKB, seorang nakes jatuh ke jurang di Kiwirok Papua

Guna memberikan kenyamanan bekerja bagi tenaga kesehatan di mana saja bekerja, dia berharap pemerintah dan aparat berwenang perlu memberikan perlindungan jaminan keamanan.

Frits menyebutkan sejumlah tenaga kesehatan mengadu Komnas HAM mengaku trauma.

"Pemerintah dan instansi berwenang bisa memberikan jaminan keamanan untuk tenaga kesehatan yang bekerja melayani masyarakat di daerah pedalaman maupun wilayah terpencil lainnya," kata Frits.

Kasus kekerasan KKB Kiwirok Kabupaten Pegunungan Bintang pada hari Senin (13/9) mengakibatkan sejumlah nakes mengalami korban, seorang suster Gabriela Meilani meninggal dunia di jurang kedalaman 500 meter.

Sementara itu, mantri Gerald Sokoy hingga saat ini masih hilang dan belum diketahui nasibnya.

Baca juga: Prada Ansar korban baku tembak TNI dan KKB di Papua, begini kondisinya
Baca juga: Polda Papua tangkap KKB Senat Soll di Dekai, begini kronologinya

Pewarta: Muhsidin

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021