Gubernur Maluku Utara Thaib Armaiyn dalam waktu dekat akan mengevaluasi Perusahaan Daerah Kie Raha Mandiri, karena setelah sekian tahun belum menunjukkan prestasi. Thaib Armaiyn di Ternate, Selasa, juga menyatakan satu tim kecil akan dibentuk untuk mengevaluasi kinerja Kie Raha Mandiri, apalagi perusahaan ino dinilai hanya menghabiskan APBD untuk biaya operasional seperti pembayaran gaji karyawan tanpa ada bidang usaha yang dikelola. "Yang menjadi persoalan mendasar adalah minimnya SDM sehingga tidak mampu mengelola perusahaan daerah," kata Gubernur. Menurut Thaib, tim kecil yang akan dibentuk nantinya bertugas menata kembali manajemen perusahaan sehingga Kie Raha Mandiri bisa mengelola potensi yang ada terutama bidang usaha yang jelas sehingga mampu memberikan kontribusi bagi peningkatan PAD. "Insyah Allah dalam waktu dekat akan dibentuk tim kecil untuk membenahi Kie Raha Mandiri," katanya Sementara itu, keberadaan Kie Raha Mandiri menurut sejumlah anggota DPRD adalah upaya gubernur membagi-bagi jatah kepada orang-orang dekatnya yang tidak memiliki jabatan, tanpa melihat latar belakang yang memadai. Akbatnya, perusahaan milik pemerintah provinsi tersebut mandul dan tidak bisa berbuat apa-apa. Sebelumnya, Sekretaris Komisi II DPRD Provinsi, Saiful Ahmad, telah berulang kali meminta Pemerintah Provinsi segera membubarkan Perusahaan Daerah Kie Raha Mandiri, karena keberadaannya selama ini tidak memberikan kontribusi melainkan hanya menghabiskan dana APBD. Dikatakan Saiful Ahmad, Kie Raha Mandiri pernah mengelola jenis usaha percetakan dan kapal cepat (speed boat), namun kandas di tengah jalan tanpa alasan yang jelas dan hingga saat ini tidak diketahui jenis usaha apa yang dikelola perusahaan daerah itu.

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2010