Rasa kehilangan gairah kerja, tidak bersemangat dan tidak tahu bagaimana membuat diri lebih bersemangat kerja adalah pertanda demotivasi, demikian dikatakan oleh psikolog Graheta Rara Purwasono, M.Psi., dari Universitas Airlangga.
“Demotivasi tidak terjadi tanpa alasan. Makanya, walaupun terkesan sulit untuk bangkit dari demotivasi tapi masalah ini bisa Anda atasi," kata Graheta dikutip dari keterangan resmi, Minggu.
Graheta menjelaskan, demotivasi adalah keadaan ketika seseorang kehilangan semangat untuk melakukan sesuatu. Kondisi ini menyebabkan segala aktivitas dan pekerjaan yang harus dilakukan menjadi terhambat. Dampaknya, membuat produktivitas dan performa kerja menurun.
Graheta mengemukakan empat cara yang bisa dicoba untuk membantu bangkit dari demotivasi.
Baca juga: Psikolog: Wajar jika cemas di tengah pandemi COVID-19
Cara pertama mengatasi demotivasi adalah dengan mencari tahu sumber penyebab seseorang merasa demotivasi.
"Apakah karena Anda terlalu sering lembur dan beban kerja Anda yang luar biasa besar? Atau mungkin penyebab Anda tidak semangat kerja karena merasa tidak nyaman dengan rekan kerja dan atasan?"
Coba tanyakan kepada diri sendiri apa yang membuat tidak semangat kerja.
Kedua isi ulang energi dengan cara yang tepat, sebab kurang istirahat atau tidak pernah menghabiskan waktu untuk diri sendiri bisa jadi salah satu penyebab demotivasi.
Graheta mengatakan jangan ragu memanjakan diri atau mengisi energi setiap hari selama 30 menit hingga satu jam dengan aktivitas menyenangkan.
"Misalnya dengan berolahraga, menonton film, atau mungkin mengobrol bersama teman atau pasangan."
Ketiga cobalah untuk menata ulang tempat kerja, karena cara ini juga menjadi upaya mengatasi demotivasi. Selain itu, tata letak yang baru bisa menciptakan suasana baru. Dampaknya, membuat suasana hati dan semangat kerja menjadi lebih baik.
Terakhir, tanya lagi kepada diri sendiri tentang apa tujuan bekerja selama ini. Graheta mengatakan, ingatlah apa alasan Anda bekerja.
"Apakah untuk membiayai diri sendiri dan keluarga? Atau karena Anda punya cita-cita tertentu yang ingin dicapai dari pekerjaan ini? Dengan mengingat kembali tujuan Anda bekerja dan perjuangan yang harus dilalui untuk mendapatkan posisi atau pekerjaan, ini semua bisa membuat Anda kembali semangat kerja."
Baca juga: Waspada peningkatan risiko penyakit jantung pada usia muda, begini cara cegahnya
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021
“Demotivasi tidak terjadi tanpa alasan. Makanya, walaupun terkesan sulit untuk bangkit dari demotivasi tapi masalah ini bisa Anda atasi," kata Graheta dikutip dari keterangan resmi, Minggu.
Graheta menjelaskan, demotivasi adalah keadaan ketika seseorang kehilangan semangat untuk melakukan sesuatu. Kondisi ini menyebabkan segala aktivitas dan pekerjaan yang harus dilakukan menjadi terhambat. Dampaknya, membuat produktivitas dan performa kerja menurun.
Graheta mengemukakan empat cara yang bisa dicoba untuk membantu bangkit dari demotivasi.
Baca juga: Psikolog: Wajar jika cemas di tengah pandemi COVID-19
Cara pertama mengatasi demotivasi adalah dengan mencari tahu sumber penyebab seseorang merasa demotivasi.
"Apakah karena Anda terlalu sering lembur dan beban kerja Anda yang luar biasa besar? Atau mungkin penyebab Anda tidak semangat kerja karena merasa tidak nyaman dengan rekan kerja dan atasan?"
Coba tanyakan kepada diri sendiri apa yang membuat tidak semangat kerja.
Kedua isi ulang energi dengan cara yang tepat, sebab kurang istirahat atau tidak pernah menghabiskan waktu untuk diri sendiri bisa jadi salah satu penyebab demotivasi.
Graheta mengatakan jangan ragu memanjakan diri atau mengisi energi setiap hari selama 30 menit hingga satu jam dengan aktivitas menyenangkan.
"Misalnya dengan berolahraga, menonton film, atau mungkin mengobrol bersama teman atau pasangan."
Ketiga cobalah untuk menata ulang tempat kerja, karena cara ini juga menjadi upaya mengatasi demotivasi. Selain itu, tata letak yang baru bisa menciptakan suasana baru. Dampaknya, membuat suasana hati dan semangat kerja menjadi lebih baik.
Terakhir, tanya lagi kepada diri sendiri tentang apa tujuan bekerja selama ini. Graheta mengatakan, ingatlah apa alasan Anda bekerja.
"Apakah untuk membiayai diri sendiri dan keluarga? Atau karena Anda punya cita-cita tertentu yang ingin dicapai dari pekerjaan ini? Dengan mengingat kembali tujuan Anda bekerja dan perjuangan yang harus dilalui untuk mendapatkan posisi atau pekerjaan, ini semua bisa membuat Anda kembali semangat kerja."
Baca juga: Waspada peningkatan risiko penyakit jantung pada usia muda, begini cara cegahnya
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021