Sebanyak 33 atlet difabel dari Provinsi Maluku siap berlaga di ajang pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) ke-16 tahun 2021 yang akan berlangsung di provinsi Papua 5-13 November 2021.

"Seluruh atlet siap bertanding untuk mengharumkan nama Maluku di ajang empat tahunan ini," kata Ketua National Paralympic Committee (NPC) Provinsi Maluku Adyos Astan saat pelepasan kontingen Maluku, di Ambon, Senin.

33 atlet difabel asal Maluku akan bertanding di enam cabang olahraga yakni tenis meja, bulu tangkis, renang, atletik, catur dan menembak.

Keberangkatan para atlet didampingi 10 orang pelatih serta pimpinan masing-masing cabang olahraga dan dipimpin Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Maluku Sandy Wattimena.

"Seluruh atlet bertekad meraih prestasi lebih baik dari yang pernah diraih pada Peparnas XV tahun 2016 di Jawa Barat (Jabar)," katanya.

Baca juga: 26 atlet Malut ikut sembilan cabang olahraga di Peparnas, raih prestasi

Adios yang juga akan turun sebagai salah satu atlet andalan Maluku di cabang tenis meja mengatakan, Maluku pada Peparnas Jabar berada di peringkat 13 dengan total meraih 19 medali, yakni sembilan emas, empat perak dan enam perunggu.

Sedangkan pada Peparnas Papua, Maluku menargetkan 10 medali emas. Medali emas ini diharapkan disumbangkan para atlet yang saat ini sedang menjalani pemusatan latihan untuk menghadapi Asian Paragames 2021 di Hanoi, Vietnam.

Sejauh ini, kata Adios, para altlet telah menjalani pemusatan latihan selama enam bulan, diantaranya atletik yang terpusat di stadion Mandala Karang Panjang Ambon, sedangkan sisanya di lokasi latihan secara terpisah.

Baca juga: NPC Maluku andalkan enam cabang olahraga di Peparnas XVI, tunjukkan prestasi

Tidak menyerah

Pelaksana Harian (Plh) Sekda Provinsi Maluku Sadli Ie berharap para atlet mampu tampil dengan performa terbaik dan tidak mudah menyerah di setiap perlombaan.

"Di dada kalian terpatri nama Maluku. Tunjukkan sportivitas dimana pun kalian berada. Pertaruhkan nama dan kehormatan Maluku saat bertanding," kata Sadli saat pelepasan para atlet tersebut.

Para atlit juga diingatkan tentang peluang meraih kemenangan di setiap cabang yang diikuti. "Selama waktu atau peluit tanda pertandingan belum dibunyikan, maka terbuka peluang untuk meraih kemenangan," katanya.

Mereka juga diingatkan untuk tidak berkecil hati atau memandang diri rendah karena keterbatasan fisik, tetapi keterbatasan itu dibuktikan dengan prestasi gemilang yang dapat diraih.

"Di mata masyarakat Maluku dan Tuhan kalian semua berharga. Keterbatasan fisik bukanlah halangan untuk berprestasi gemilang," ujarnya.

Sejauh ini, kata Sadli, para penyandang difabel telah mampu mengharumkan nama Maluku di tingkat nasional bahkan internasional, bahkan prestasinya melebihi atlet nondifabel.

Baca juga: NPC Maluku rekrutmen atlet jelang Peparnas Papua
 

Pewarta: Jimmy Ayal

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021