Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate, Maluku Utara (Malut) menetapkan status siaga bencana akibat cuaca ekstrem dan gelombang pasang yang mengakibatkan rusaknya berbagai sarana infrastruktur dan ratusan warga mengungsi.
"Sebagian wilayah Ternate dihantam gelombang pasang dan warga yang berada di pesisir pantai harus mengungsi ke titik aman, sehingga mulai Senin(6/12) malam, Kota Ternate telah ditetapkan berstatus siaga bencana cuaca ekstrem dan gelombang pasang," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ternate, M Arif Abdul Gani di Ternate, Selasa.
Dia mengatakan Pemerintah Kota Ternate telah menetapkan status siaga bencana tersebut yang mulai berlangsung dari 6 sampai 19 Desember 2021.
Olehnya sebab, dengan adanya penetapan status siaga bencana, maka pihaknya telah melakukan koordinasi dengan seluruh pihak terkait, dalam hal ini TNI-Polri dan Basarnas Ternate untuk penanganan bencana.
Sementara jumlah warga yang dievakuasi ke lokasi pengungsian di Lapangan Salero sebanyak 179 jiwa.
Sedangkan jumlah pengungsi yang terdapat di lokasi Satuan Pendidikan Nonformal Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kota Ternate, kawasan Batu Angus, Kelurahan Dufa Dufa, Ternate Utara sebanyak 53 kepala keluarga.
Sesuai laporan di sejumlah titik pengungsian, ada 53 Kepala Keluarga dengan 300 jiwa lebih harus mengungsi di lokasi pengungsian SKB.
Dia mengemukakan, Kelurahan di bagian pesisir di luar dari Kelurahan Salero, Dufa Dufa, dan Sangaji masih dalam situasi aman terkendali.
"Namun untuk Kecamatan Batang Dua pada Senin (6/12) malam, ada dua rumah yang terendam air laut," ujar Arif.
Oleh karena itu, dia berharap, seluruh warga Kota Ternate tetap waspada terhadap cuaca ekstrem dan gelombang pasang
Sebelumnya, sebanyak 375 warga di Kota Ternate, masih merasa takut jika kembali ke rumah mereka, setelah terjadi air pasang yang melanda di daerah ini sejak Sabtu (4/12).
Wali Kota Ternate, M. Tauhid Soleman mengatakan, penetapan status siaga bencana karena fenomena alam yang melanda sebagian besar wilayah pesisir pantai di Kota Ternate, membuat warga takut dan saat ini mereka menyelamatkan diri ke rumah keluarga maupun di gedung sekolah.
Jumlah warga yang terdata saat ini berada di lokasi aman itu, tersebar di empat kelurahan yakni Kelurahan Sangaji sebanyak 100 orang, Kelurahan Salero 20 orang, Kota Baru 80 orang serta Kelurahan Taduma sebanyak 175 orang.*
Baca juga: Pengungsi dampak gelombang air pasang di Ternate bertambah, begini penjelasannya
Baca juga: Tim SAR Gabungan temukan KM Inka Mina 286, begini kronologinya
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021
"Sebagian wilayah Ternate dihantam gelombang pasang dan warga yang berada di pesisir pantai harus mengungsi ke titik aman, sehingga mulai Senin(6/12) malam, Kota Ternate telah ditetapkan berstatus siaga bencana cuaca ekstrem dan gelombang pasang," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ternate, M Arif Abdul Gani di Ternate, Selasa.
Dia mengatakan Pemerintah Kota Ternate telah menetapkan status siaga bencana tersebut yang mulai berlangsung dari 6 sampai 19 Desember 2021.
Olehnya sebab, dengan adanya penetapan status siaga bencana, maka pihaknya telah melakukan koordinasi dengan seluruh pihak terkait, dalam hal ini TNI-Polri dan Basarnas Ternate untuk penanganan bencana.
Sementara jumlah warga yang dievakuasi ke lokasi pengungsian di Lapangan Salero sebanyak 179 jiwa.
Sedangkan jumlah pengungsi yang terdapat di lokasi Satuan Pendidikan Nonformal Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kota Ternate, kawasan Batu Angus, Kelurahan Dufa Dufa, Ternate Utara sebanyak 53 kepala keluarga.
Sesuai laporan di sejumlah titik pengungsian, ada 53 Kepala Keluarga dengan 300 jiwa lebih harus mengungsi di lokasi pengungsian SKB.
Dia mengemukakan, Kelurahan di bagian pesisir di luar dari Kelurahan Salero, Dufa Dufa, dan Sangaji masih dalam situasi aman terkendali.
"Namun untuk Kecamatan Batang Dua pada Senin (6/12) malam, ada dua rumah yang terendam air laut," ujar Arif.
Oleh karena itu, dia berharap, seluruh warga Kota Ternate tetap waspada terhadap cuaca ekstrem dan gelombang pasang
Sebelumnya, sebanyak 375 warga di Kota Ternate, masih merasa takut jika kembali ke rumah mereka, setelah terjadi air pasang yang melanda di daerah ini sejak Sabtu (4/12).
Wali Kota Ternate, M. Tauhid Soleman mengatakan, penetapan status siaga bencana karena fenomena alam yang melanda sebagian besar wilayah pesisir pantai di Kota Ternate, membuat warga takut dan saat ini mereka menyelamatkan diri ke rumah keluarga maupun di gedung sekolah.
Jumlah warga yang terdata saat ini berada di lokasi aman itu, tersebar di empat kelurahan yakni Kelurahan Sangaji sebanyak 100 orang, Kelurahan Salero 20 orang, Kota Baru 80 orang serta Kelurahan Taduma sebanyak 175 orang.*
Baca juga: Pengungsi dampak gelombang air pasang di Ternate bertambah, begini penjelasannya
Baca juga: Tim SAR Gabungan temukan KM Inka Mina 286, begini kronologinya
Editor : Lexy Sariwating
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021