Kepolisian Daerah Maluku Utara (Malut) melalui Sat Brimob dan Polres Ternate bersama-sama dengan siswa Bintara SPN Polda Malut melaksanakan kegiatan sosial kerja bakti kepada masyarakat terdampak banjir rob di wilayah pesisir Kota Ternate.

 Kabid Humas Polda Maluku Utara, Kombes Pol. Adip Rojikan di Ternate, Selasa, menyatakan,  kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian Polri khususnya Polda Maluku Utara kepada warga terdampak cuaca ekstrem yang mengakibatkan banjir di tepi pantai karena permukaan air laut yang lebih tinggi daripada bibir pantai atau daratan di pesisir pantai (ROB).

"Untuk sasaran dalam kegiatan kurvey tersebut yaitu di wilayah pesisir pantai Daulasi Kelurahan Tafure, Seputaran Tugu Ikan Kelurahan Dufa-Dufa, dan Lingkungan Ake Gaale Kelurahan Sangaji, dimana dalam kurvey tersebut personel bekerjasama membuat timbunan pasir/tanah di bibir pantai guna menahan air Rob," katanya.

Baca juga: Pemkot Ternate tetapkan status siaga bencana akibat cuaca ekstrem, waspadai musibah

Selain itu, juru Bicara Polda Maluku Utara tersebut juga menyampaikan bahwa dalam kegiatan ini Polda di bantu oleh beberapa instansi terkait diantaranya dari kementrian PUPR Kota Ternate, Mahasiswa Poltekes, dan Masyarakat sekitar

Ia juga menghimbau kepada masyarakat Maluku Utara khususnya masyarakat yang berada di wilayah pesisir pantai agar selalu waspada mengingat cuaca yang masih tidak menentu dan ekstrem 

"Mengingat cuaca yang masih ekstem ini, saya mengajak dan menghimbau agar kita selalu waspada khususnya Warga di pesisir pantai agar selalu update prakiraan cuaca, dan menghindari kegiatan berlayar demi keselamatan," katanya.

Baca juga: Pengungsi dampak gelombang air pasang di Ternate bertambah, begini penjelasannya

Sementara itu, sebanyak 375 warga di Kota Ternate, masih merasa takut jika kembali ke rumah mereka, setelah terjadi gelombang tinggi air pasang yang melanda di daerah ini sejak Sabtu (4/12) kemarin.

Wali Kota Ternate, M. Tauhid Soleman dihubungi sebelumnya mengatakan, fenomena alam yang melanda sebagian besar wilayah pesisir pantai di Kota Ternate, membuat warga takut dan saat ini mereka menyelamatkan diri  ke rumah keluarga maupun di gedung sekolah, karena saat ini gelombang tinggi air pasang masih terjadi.

Jumlah warga yang terdata saat ini berada di lokasi aman itu, tersebar di empat kelurahan yakni Kelurahan Sangaji sebanyak 100 orang, Kelurahan Salero 20 orang, Kota Baru  80 orang  serta Kelurahan Taduma sebanyak 175 orang.


Baca juga: Ratusan warga Ternate enggan kembali ke rumah, ikuti peringatan BMKG
 

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021