Volume usaha perbankan di Provinsi Maluku sebesar Rp26,58 triliun mengalami peningkatan sebesar 13,48 persen.

"Pada posisi triwulan III 2021, volume usaha perbankan di provinsi Maluku sebesar Rp26,58 triliun mengalami peningkatan sebesar 13,48 persen, kata kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Maluku, Roni Nazra, Selasa.

Sejalan dengan hal itu, fungsi intermediasi perbankan mencatat tren peningkatan dengan rasio Loan to Deposit (LDR) sebesar 98,72 persen.

Dana Pihak Ketiga (DPK) posisi triwulan III 2021 sebesar Rp15,66 triliun tumbuh 5,04 persen (ytd) dengan komposisi terbesar dari produk tabungan masyarakat sebesar Rp8,64 triliun atau 54,94 persen dari total DPK.

Sementara total penyaluran kredit perbankan sebesar Rp15,46 triliun tumbuh Rp3,16 triliun atau sebesar 13,48 persen (ytd) dengan rasio non performing loan yang masih terjaga.

Dari sisi penghimpunan dana di pasar modal posisi triwulan III 2021 terus mengalami peningkatan dengan penambahan investor baru sebanyak 17.070 investor atau 103,02
persen (yoy).

Per triwulan III 2021, jumlah investor di Provinsi Maluku tercatat sebanyak 13.393 investor. Hal ini menunjukkan kepercayaan investor terhadap perekonomian Indonesia masih baik.

Di sektor IKNB, sektor asuransi berhasil menghimpun premi sebesar Rp324,10 miliar dengan premi Asuransi Jiwa sebesar Rp247,30 miliar, serta Asuransi Umum sebesar Rp76,80 miliar.

Selain itu, fintech peer to peer (P2P) lending per triwulan III 2021 mencatatkan pertumbuhan outstanding pembiayaan sebesar 79,76 persen (yoy). Selain itu, piutang perusahaan pembiayaan tercatat sebesar Rp840,51 miliar atau meningkat sebesar 31,12 persen (yoy).

Seiring dengan membaiknya kinerja sektor jasa keuangan domestik tersebut, profil risiko lembaga jasa keuangan pada triwulan III 2021 tetap terjaga baik dengan rasio NPL gross sebesar 1,61 persen dan rasio NPF Perusahaan Pembiayaan sebesar 1,78 persen.

Pewarta: Penina Fiolana Mayaut

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021