Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Maluku sedang membangun pasar ole-ole untuk menampung dan mempromosikan hasil industri lokal berciri khas daerah. Pasar yang dibangun di atas lahan milik Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon seluas 2.800 meter persegi itu berlokasi di kawasan Tantui, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, bersebelahan dengan Pasar Higienis. "Sebetulnya pembangunan pasar itu sudah lama direncanakan tetapi terkendala anggaran," kata Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Disperindag Maluku, Ali Kabakoran Kepada ANTARA di Ambon, Selasa. Dia mengatakan, di pasar ole-ole akan dijual kuliner atau jajanan khas Maluku, misalnya yang berbahan dasar sagu atau ubi-ubian. Bisa juga panganan yang diolah dari hasil laut seperti ikan dan rumput laut. Begitu pula hasil kerajinan baik yang sudah lama eksis dan dikenal luas seperti hiasan kerang-kerangan yang dibuat dari kulit mutiara, kapal-kapalan dari cengkih, perhiasan dari mutiara dan kain tenun atau industri baru yang bermunculan. Produk minyak atsiri seperti minyak kayu putih yang merupakan salah satu komoditi primadona daerah ini juga akan dijual di sana. "Pengusaha yang akan menempati pasar ole-ole nanti harus mengemas produk mereka dengan kemasan lebih modern dan menarik," ujarnya. Para pengusaha kecil itu diminta untuk lebih kreatif dan inovatif agar bisa maju seperti pengusaha industri kecil di daerah lain. Menurut dia, pembangunan pasar ole-ole direncanakan menelan anggaran sebesar Rp5 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masing-masing tahun anggraan 2010 Rp2 miliar dan 2011 Rp3 miliar. "Saat ini anggaran APBN 2010 sebesar Rp3 miliar telah teralokasi. Tinggal menunggu anggaran 2011. Kami berharap proyek ini dapat rampung pada 2011," katanya. Pembangunan pasar ole-ole didesain menjadi dua blok yakni A dan B, masing-masing dibiayai dari APBD dan APBN. Pekerjaan blok B ditangani Pempov Maluku, sedangkan blok A oleh Pemerintah Kota Ambon. Pekerjaan blok A telah dimulai sejak dua 2009 dan hingga kini belum rampung karena defisit yang dialami pemerintah Kota Ambon pada 2010.

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2011