Gubernur Maluku Murad Ismail berharap warga Negeri Sepa dan Tamilouw, Kecamatan Amahai, Kabupaten Maluku Tengah yang terlibat konflik sejak November 2021, dapat segera membangun rekonsiliasi dan perdamaian.
"Saya berharap perdamaian antara warga dua desa adat ini dapat segera terwujud. Konflik hanya berdampak terhadap kebencian dan kesengsaraan berkepanjangan," kata Murad di Ambon, Rabu.
Ditegaskan, Perbedaan suku, agama, ras antar golongan maupun adat istiadat merupakan kekayaan tidak ternilai sekaligus modal utama pembangunan.
Apalagi, tandasnya, semua agama menganjurkan dan mengajarkan perdamaian, suku menampakan kesetiakawanan, menggambarkan kebersamaan, sedangkan adat istiadat mewujudkan tata susila kehidupan.
Karena itu, agama, suku, ras dan adat istiadat perlu diletakan dalam bingkai kebhinekaan. "saya sudah mengingatkan masyarakat kedua Negeri bertentangga ini untuk berhenti bermusuhan karena tidak ada yang menang tetapi hanya meninggalkan duka dan dendam," katanya.
Gubernur yang didampingi istrinya Widya Pratiwi Murad bersama sejumlah pimpinan OPD Pemprov Maluku, sempat berkunjung ke dua Negeri bertetangga itu pada Selasa (18/1) untuk berdialog serta menyerahkan sejumlah bantuan.
Tidak hanya bagi warga kedua desa, tetapi Gubernur berharap konflik sosial antardesa atau kampung di provinsi berjuluk "Seribu Pulau" yang disebabkan karena emosi sesaat atau egoisme, batas tanah dan perselisihan lain, sebaiknya dihentikan karena dampaknya menyengsarakan masyarakat.
Ia juga meminta Raja serta tokoh agama dan pemuka adat kedua Negeri tersebut mengajak dan mengimbau warganya dapat menjauhkan diri dari konsumsi minuman keras (miras), serta mewaspadai informasi yang menyesatkan yang dapat memperkeruh keadaan.
Warga juga diajak untuk menahan diri dan mengedepankan rasa persaudaraan, serta menyerahkan dan mempercayakan masalah keamanan di kedua negeri itu kepada aparat kepolisian dan TNI.
Gubernur Murad saat mengunjungi Negeri Sepa menyerahkan bantuan lima ton beras dan uang tunai sebesar Rp150 juta untuk mengganti 600 tanaman produktif warga Dusun Rohua, Negeri Sepa yang ditebang kepada Raja Sepa Asgar Amahoru.
Sedangkan di Negeri Tamilouw Gubernur menyerahkan bantuan lima ton beras melalui Penjabat Negeri Rajak Pawae serta uang tunai Rp10 juta bagi ahli waris seorang warga yang meninggal saat konflik serta santunan Rp1,5 juta/orang untuk 29 orang warga yang menderita luka-luka.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022
"Saya berharap perdamaian antara warga dua desa adat ini dapat segera terwujud. Konflik hanya berdampak terhadap kebencian dan kesengsaraan berkepanjangan," kata Murad di Ambon, Rabu.
Ditegaskan, Perbedaan suku, agama, ras antar golongan maupun adat istiadat merupakan kekayaan tidak ternilai sekaligus modal utama pembangunan.
Apalagi, tandasnya, semua agama menganjurkan dan mengajarkan perdamaian, suku menampakan kesetiakawanan, menggambarkan kebersamaan, sedangkan adat istiadat mewujudkan tata susila kehidupan.
Karena itu, agama, suku, ras dan adat istiadat perlu diletakan dalam bingkai kebhinekaan. "saya sudah mengingatkan masyarakat kedua Negeri bertentangga ini untuk berhenti bermusuhan karena tidak ada yang menang tetapi hanya meninggalkan duka dan dendam," katanya.
Gubernur yang didampingi istrinya Widya Pratiwi Murad bersama sejumlah pimpinan OPD Pemprov Maluku, sempat berkunjung ke dua Negeri bertetangga itu pada Selasa (18/1) untuk berdialog serta menyerahkan sejumlah bantuan.
Tidak hanya bagi warga kedua desa, tetapi Gubernur berharap konflik sosial antardesa atau kampung di provinsi berjuluk "Seribu Pulau" yang disebabkan karena emosi sesaat atau egoisme, batas tanah dan perselisihan lain, sebaiknya dihentikan karena dampaknya menyengsarakan masyarakat.
Ia juga meminta Raja serta tokoh agama dan pemuka adat kedua Negeri tersebut mengajak dan mengimbau warganya dapat menjauhkan diri dari konsumsi minuman keras (miras), serta mewaspadai informasi yang menyesatkan yang dapat memperkeruh keadaan.
Warga juga diajak untuk menahan diri dan mengedepankan rasa persaudaraan, serta menyerahkan dan mempercayakan masalah keamanan di kedua negeri itu kepada aparat kepolisian dan TNI.
Gubernur Murad saat mengunjungi Negeri Sepa menyerahkan bantuan lima ton beras dan uang tunai sebesar Rp150 juta untuk mengganti 600 tanaman produktif warga Dusun Rohua, Negeri Sepa yang ditebang kepada Raja Sepa Asgar Amahoru.
Sedangkan di Negeri Tamilouw Gubernur menyerahkan bantuan lima ton beras melalui Penjabat Negeri Rajak Pawae serta uang tunai Rp10 juta bagi ahli waris seorang warga yang meninggal saat konflik serta santunan Rp1,5 juta/orang untuk 29 orang warga yang menderita luka-luka.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022