Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Maluku Utara (Malut) mengeluhkan minimnya pembangunan sarana infrastruktur olahraga mengakibatkan prestasi di cabang sepakbola di daerah ini ikut menurun. 

"Pembangunan infrastruktur olahraga menjadi suatu kewajiban untuk mendorong prestasi karena menjadi salah satu pendukung kemajuan sektor olahraga, tetapi untuk Kota Ternate terjadi penurunan prestasi sepak bola karena minimnya infrastruktur yang memadai," kata Ketua Asprov PSSI Malut,  Adam Marsaoli, saat melantik Komite Ekeskutif Askot PSSI Ternate periode 2021-2025,  Senin.

Padahal, Ternate selama ini menjadi kiblat sepakbola di Provinsi Malut, dan selalu menjadi langganan mengirimkan pemainnya di timnas Indonesia untuk laga internasional, di mana dalam 10 tahun terakhir mengalami penurunan prestasi.

Adam merujuk, prestasi Persiter juara Suratin era 70-an serta finalis di era 80-an dan pada era 90-an sebagai juara timur untuk Divisi I dan kemudian era 2000-an bercokol di kasta tertinggi Divisi Utama.

Karena itu, pengembangan fasilitas olahraga yang terstandardisasi harus menjadi perhatian serius pemerintah, baik pusat maupun daerah yang merupakan amanat UU No.3 Tahun 2005 tentang sistem Keolahragaan Nasional.

"Saya berharap Wali Kota tadi hadir karena mau menawarkan kita kolaborasi untuk pembangunan fasilitas olahraga seperti stadion Gelora Kieraha," ujar Adam..

Dia mengimbau Komite Eksekutif PSSI Ternate yang baru dilantik agar membuat program untuk kemajuan sepak bola Ternate. 

"Saya berharap program ke depan mampu mengembalikan kejayaan sepakbola Ternate," kata mantan Manager Persiter Ternate tersebut.
 

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022