Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika kelas 1 Ambon mendata sebanyak 67 kejadian gempa bumi di wilayah Maluku dan sekitarnya periode 18 sampai 24 Maret 2022.
Seismisitas di wilayah Maluku dan sekitarnya selama sepekan periode 18-24 Maret 2022 sebanyak 67 kali kejadian gempa, yang didominasi gempa bumi kecil (M<5), kata Kepala Stasiun Geofisika Klas I Ambon (Stageof Ambon), Herlambang Hudha, Jumat.
Ia mengatakan, gempa dengan magnitudo (M<5) yang terjadi di Pulau Seram dan di wilayah timur Pulau Ambon.
"Dari 67 kejadian gempa bumi terdapat empat gempa bumi yang dirasakan," ujar Herlambang.
Ia mengakui, di wilayah timur Pulau Ambon terdapat gempa bumi kluster dangkal aktif.
"Di wilayah tersebut terdapat gempa bumi kluster dangkal yang aktif, sehingga menjadi perhatian pemerintah daerah setempat," katanya.
BMKG mengimbau, jika terjadi gempa bumi, masyarakat diminta untuk tenang, waspada serta tidak terpancing isu yang tidak bertanggung jawab.
Masyarakat juga diimbau untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak yang diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah," ujar Herlambang.
Jika terjadi gempa bumi, masyarakat agar tetap tenang, waspada dan mengikuti arahan (Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, serta informasi dari BMKG.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022
Seismisitas di wilayah Maluku dan sekitarnya selama sepekan periode 18-24 Maret 2022 sebanyak 67 kali kejadian gempa, yang didominasi gempa bumi kecil (M<5), kata Kepala Stasiun Geofisika Klas I Ambon (Stageof Ambon), Herlambang Hudha, Jumat.
Ia mengatakan, gempa dengan magnitudo (M<5) yang terjadi di Pulau Seram dan di wilayah timur Pulau Ambon.
"Dari 67 kejadian gempa bumi terdapat empat gempa bumi yang dirasakan," ujar Herlambang.
Ia mengakui, di wilayah timur Pulau Ambon terdapat gempa bumi kluster dangkal aktif.
"Di wilayah tersebut terdapat gempa bumi kluster dangkal yang aktif, sehingga menjadi perhatian pemerintah daerah setempat," katanya.
BMKG mengimbau, jika terjadi gempa bumi, masyarakat diminta untuk tenang, waspada serta tidak terpancing isu yang tidak bertanggung jawab.
Masyarakat juga diimbau untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak yang diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah," ujar Herlambang.
Jika terjadi gempa bumi, masyarakat agar tetap tenang, waspada dan mengikuti arahan (Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, serta informasi dari BMKG.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022