Puluhan sopir angkutan kota di Kota Ternate, Maluku Utara (Malut), yang tergabung dalam Ikatan Solidaritas Sopir Angkutan Penumpang (ISSAP) menggelar aksi mogok di Terminal Gamalama, Senin.
Aksi mogok tersebut sebagai wujud protes terhadap Pemerintah Kota (Pemkot)Ternate yang belum menyetujui usulan kenaikan tarif angkot.
Kepala Bidang Lalu Lintas dan Perparkiran Dinas Perhubungan Kota Ternate, Fachrul Rozy di Ternate, Senin, mengatakan, ISSAP pernah melakukan rapat dengar pendapat bersama Dishub Kota Ternate . Namun, rapat itu ada kata sepakat terkait kenaikan tarif.
"Sesuai kesepakatan, maka besok akan dilakukan rapat penentuan tarif angkutan umum," ujarnya.
Menurut dia, usulan kenaikan tarif yang diminta oleh ISSAP yakni sebesar 50 persen dari tarif normal yang berlaku.
Alasan pengusulannya sendiri dikarenakan bahan bakar minyak (BBM) jenis premium tidak lagi dijual SPBU dan telah diganti BBM jenis lain yang harganya lebih mahal.
"Kalau memang disepakati kenaikan 50 persen pada besok hari maka langsung akan dibuatkan SK kenaikan tarif. Pemerintah juga tidak hanya melihat dari sisi sopir, tetapi dari sisi masyarakat selaku pengguna jasa angkutan," kata Fachrul.
Sebelumnya, Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Ternate menanggapi aksi sopir angkutan umum terkait dengan kebijakan Dinas Perhubungan Kota Ternate.
Wakil Ketua Komisi I DPRD Ternate Zainul Rahman menyatakan, sesuai ketentuan mengatur lalu lintas angkutan jalan raya, tidak boleh menaikkan dan menurunkan penumpang di sembarang tempat.
"Kita berharap, kalau terminal angkot sementara dilakukan pembangunan dan kalau kita mau ikut aturan konsekuensinya pada pendapatan sopir, masyarakat di lapangan akan merasa dipersulit dan saya kira Dishub bisa mentolerir agar bisa diterapkan dengan bijak persoalan yang sedang terjadi," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022
Aksi mogok tersebut sebagai wujud protes terhadap Pemerintah Kota (Pemkot)Ternate yang belum menyetujui usulan kenaikan tarif angkot.
Kepala Bidang Lalu Lintas dan Perparkiran Dinas Perhubungan Kota Ternate, Fachrul Rozy di Ternate, Senin, mengatakan, ISSAP pernah melakukan rapat dengar pendapat bersama Dishub Kota Ternate . Namun, rapat itu ada kata sepakat terkait kenaikan tarif.
"Sesuai kesepakatan, maka besok akan dilakukan rapat penentuan tarif angkutan umum," ujarnya.
Menurut dia, usulan kenaikan tarif yang diminta oleh ISSAP yakni sebesar 50 persen dari tarif normal yang berlaku.
Alasan pengusulannya sendiri dikarenakan bahan bakar minyak (BBM) jenis premium tidak lagi dijual SPBU dan telah diganti BBM jenis lain yang harganya lebih mahal.
"Kalau memang disepakati kenaikan 50 persen pada besok hari maka langsung akan dibuatkan SK kenaikan tarif. Pemerintah juga tidak hanya melihat dari sisi sopir, tetapi dari sisi masyarakat selaku pengguna jasa angkutan," kata Fachrul.
Sebelumnya, Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Ternate menanggapi aksi sopir angkutan umum terkait dengan kebijakan Dinas Perhubungan Kota Ternate.
Wakil Ketua Komisi I DPRD Ternate Zainul Rahman menyatakan, sesuai ketentuan mengatur lalu lintas angkutan jalan raya, tidak boleh menaikkan dan menurunkan penumpang di sembarang tempat.
"Kita berharap, kalau terminal angkot sementara dilakukan pembangunan dan kalau kita mau ikut aturan konsekuensinya pada pendapatan sopir, masyarakat di lapangan akan merasa dipersulit dan saya kira Dishub bisa mentolerir agar bisa diterapkan dengan bijak persoalan yang sedang terjadi," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022