Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy, meminta kepala desa dan raja harus mampu beradaptasi dengan teknologi informasi dan pemanfaatan digitalisasi.

"Kepala desa dan raja yang baru dilantik hari ini saya berharap harus inovatif dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi informasi dan digitalisasi," kata Richard saat pelantikan delapan kepala desa dan satu raja di Ambon, Rabu.

Ia mengatakan, kepala desa dan raja harus terus berinovasi dan berkreasi menciptakan program membangun desa dan negeri sesuai dengan potensi setiap wilayah.

Masalah serius yang harus dibenahi dalam pelayanan publik desa, yakni pemanfaatan teknologi.

"Ke depan tidak bisa lagi menggunakan mesin ketik untuk pelayanan publik tetapi harus beralih ke sistem komputerisasi dengan memberdayakan anak muda di desa agar pelayanan lebih baik, " katanya.

Hal penting katanya yang juga menjadi perhatian adalah pemanfaatan dan transparansi dana desa.

"Dana desa menjadi perhatian dalam penyelenggaraan pemerintahan desa, karena itu transparansi sangat diperlukan dalam mengelola dan memanfaatkan anggaran," katanya.

Tingkat kepercayaan masyarakat katanya, bisa hilang karena tidak ada keterbukaan pemanfaatan dana desa bagi masyarakat.

"Kepala desa juga harus bermitra dengan BPD dan saniri untuk menyusun program pemanfaatan dan pengawasan dana desa, jika tidak ada keterbukaan maka akan timbul kecurigaan satu dengan lainnya," katanya.

Delapan kades dan satu raja yang dilantik yakni kepala desa Galala Jemima A.M. Joris, desa Nania dijabat La Ana, , desa Hunuth Yondry V.H.Kappuw, desa Negeri Lama diraih Otniel. W. L. Maitimu.

Desa Poka Marthina Kelbulan, desa Latta Hansje Max Jane Totomumu , desa Waiheru  Usman Ely , desa Wayame diraih Samsudin Menur dan Negeri Hative Kecil dijabatJosias. J Muriany.

 

Pewarta: Penina Fiolana Mayaut

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022