Ternate, Malut (ANTARA) - Gubernur Maluku Utara Sherly Laos menegaskan komitmennya memperkuat ketahanan pangan sebagai strategi utama menjaga stabilitas ekonomi daerah, terutama melalui pengembangan sektor pertanian dan perkebunan di Halmahera.
"Kami akan memfokuskan pengembangan di tiga wilayah Halmahera untuk mewujudkan ketahanan pangan sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi lokal," kata Sherly di Ternate, Malut, Minggu.
Dia menyatakan saat pelaksanaan high-level meeting (HLM), yang digelar oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Satuan Tugas Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (P2DD) Malut, telah dibahas soal daerah lumbung pangan di Malut.
Menurut Gubernur, fokus utama pengembangan sektor pertanian, perkebunan, dan peternakan akan dipusatkan di Halmahera Selatan, Halmahera Utara, dan Halmahera Barat.
Lebih lanjut, Shelry menyebut bahwa pada April 2025, pihak swasta akan melakukan survei lokasi untuk menilai potensi pengembangan sektor tersebut.
Langkah itu diharapkan dapat mempercepat investasi serta optimalisasi sumber daya di sektor pertanian dan peternakan.
Dalam diskusi panel yang berlangsung di HLM, berbagai strategi juga dibahas, termasuk peningkatan produktivitas pertanian lokal, optimalisasi distribusi pangan, serta dukungan terhadap petani dan UMKM dalam rantai pasok pangan.
"Dengan langkah ini, Pemerintah Provinsi Malut berharap dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui sektor pangan yang kuat dan berkelanjutan, serta menjaga kestabilan harga bahan pokok di wilayah tersebut," ujarnya.
Sementara itu, Dinas Pertanian Pemprov Malut terus mendorong upaya inovasi melalui kolaborasi bersama pelaku industri dalam mendukung aktivitas perekonomian hingga distribusi produk lokal.
Plt Kepala Dinas Pertanian Provinsi Malut Asrul Gailea mengatakan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, pelaku industri, dan generasi muda untuk mendukung sektor pertanian yang lebih maju.
Dia menekankan sektor ini tidak hanya membutuhkan tenaga kerja, tetapi juga inovasi dalam pengelolaan sumber daya, pemasaran, dan distribusi produk.
"Dalam upaya meningkatkan produktivitas, Dinas Pertanian Maluku Utara meluncurkan beberapa program unggulan untuk tahun 2025. Salah satu program besar adalah penanaman padi ladang di lahan seluas 8.000 hektare di Provinsi Malut," ujarnya.
Program itu merupakan hasil kerja sama antara Kementerian Pertanian dan TNI Angkatan Darat.
Selain itu, program penanaman jagung secara serentak juga akan dilaksanakan dengan melibatkan Mabes Polri.
Dinas Pertanian Provinsi Maluku Utara berperan sebagai fasilitator untuk memperlancar pelaksanaan program tersebut.