Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Maluku menyatakan hingga kini belum mendapat kepastian tentang realisasi distribusi bantuan piranti STB (Set Top Box) untuk migrasi tv analog ke siaran tv digital kepada keluarga penerima di Provinsi Maluku.
"Ini yang sekarang jadi perhatian KPID, adalah bagaimana proses migrasi tv analog ke digital tahap pertama bisa berlangsung lancar dan distribusi STB ke keluarga miskin bisa tepat sasaran," kata Komisioner KPID Maluku, Abdul Karim di Ambon, Sabtu.
Ia menjelaskan, berdasarkan rapat koordinsi terakhir KPID Maluku bersama pemangku kebijakan terkait pada awal April 2022, bahwa proses migrasi siaran TV analog (Analog Switch Off/ASO) tahap 1 di Maluku baru siap dilaksanakan di dua daerah, yakni di Kota Ambon dan Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB). Menurut dia, di daerah tersebut ada sekitar 3.000 keluarga miskin yang jadi sasaran penerima alat STB.
Distribusi STB ke keluarga penerima, lanjutnya, seharusnya dilakukan oleh tiga perusahaan penyiaran yang ditetapkan sebagai penyelenggara multipleksing siaran tv digital (MUX), yakni TVONE, MNC, dan TVRI. Namun, ia mengatakan hingga kini KPID Maluku belum menerima data pasti dari ketiganya terkait realisasi distribusi STB.
Menurut dia, dari pihak TVONE mengklaim sudah mendistribusikan STB di Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon. Sedangkan, untuk MNC belum ada kepastian dan TVRI Maluku masih terkendala belum ada petunjuk teknis pendistribusian dari kantor pusat.
"Yang kami harapkan adalah ketiganya punya perencanaan yang matang lokasi-lokasi mana saja untuk distribusi alat STB, agar tepat sasaran dan tidak tumpang tindih lokasi pembagiannya," kata Abdul Karim.
Selain itu, ia juga menyayangkan pihak Kominfo di provinsi maupun kabupaten dan kota di Maluku belum berperan aktif untuk menyukseskan program nasional tersebut.
Sementara itu, Kepala Dinas Kominfo Provinsi Maluku Titus F.L Renwarin tidak menjawab ketika dimintai komentarnya tentang kesiapan Maluku untuk pelaksanaan peralihan ke siaran tv digital. Pada rapat terakhir di awal April 2022, Titus sempat mengatakan hanya dua dari 11 kabupaten/kota di Provinsi Maluku yang siap melaksanakannya.
"Kota Ambon dan Kabupaten Seram Bagian Barat termasuk dalam program migrasi siaran TV digital tahap I pada 30 April 2022," kata Titus saat itu di Ambon.
Menurut Titus sesuai data yang diperoleh dari Direktorat Pengembangan Pita Lebar, provinsi Maluku mendapatkan 19.113 unit STB yang diperuntukkan bagi keluarga miskin sesuai data program keluarga harapan (PKH) Kemensos di Kota Ambon dan Kabupaten SBB.
Baca juga: IJTI soroti persiapan siaran tv digital di Maluku
Baca juga: Baru dua daerah di Maluku siap laksanakan migrasi TV digital
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022
"Ini yang sekarang jadi perhatian KPID, adalah bagaimana proses migrasi tv analog ke digital tahap pertama bisa berlangsung lancar dan distribusi STB ke keluarga miskin bisa tepat sasaran," kata Komisioner KPID Maluku, Abdul Karim di Ambon, Sabtu.
Ia menjelaskan, berdasarkan rapat koordinsi terakhir KPID Maluku bersama pemangku kebijakan terkait pada awal April 2022, bahwa proses migrasi siaran TV analog (Analog Switch Off/ASO) tahap 1 di Maluku baru siap dilaksanakan di dua daerah, yakni di Kota Ambon dan Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB). Menurut dia, di daerah tersebut ada sekitar 3.000 keluarga miskin yang jadi sasaran penerima alat STB.
Distribusi STB ke keluarga penerima, lanjutnya, seharusnya dilakukan oleh tiga perusahaan penyiaran yang ditetapkan sebagai penyelenggara multipleksing siaran tv digital (MUX), yakni TVONE, MNC, dan TVRI. Namun, ia mengatakan hingga kini KPID Maluku belum menerima data pasti dari ketiganya terkait realisasi distribusi STB.
Menurut dia, dari pihak TVONE mengklaim sudah mendistribusikan STB di Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon. Sedangkan, untuk MNC belum ada kepastian dan TVRI Maluku masih terkendala belum ada petunjuk teknis pendistribusian dari kantor pusat.
"Yang kami harapkan adalah ketiganya punya perencanaan yang matang lokasi-lokasi mana saja untuk distribusi alat STB, agar tepat sasaran dan tidak tumpang tindih lokasi pembagiannya," kata Abdul Karim.
Selain itu, ia juga menyayangkan pihak Kominfo di provinsi maupun kabupaten dan kota di Maluku belum berperan aktif untuk menyukseskan program nasional tersebut.
Sementara itu, Kepala Dinas Kominfo Provinsi Maluku Titus F.L Renwarin tidak menjawab ketika dimintai komentarnya tentang kesiapan Maluku untuk pelaksanaan peralihan ke siaran tv digital. Pada rapat terakhir di awal April 2022, Titus sempat mengatakan hanya dua dari 11 kabupaten/kota di Provinsi Maluku yang siap melaksanakannya.
"Kota Ambon dan Kabupaten Seram Bagian Barat termasuk dalam program migrasi siaran TV digital tahap I pada 30 April 2022," kata Titus saat itu di Ambon.
Menurut Titus sesuai data yang diperoleh dari Direktorat Pengembangan Pita Lebar, provinsi Maluku mendapatkan 19.113 unit STB yang diperuntukkan bagi keluarga miskin sesuai data program keluarga harapan (PKH) Kemensos di Kota Ambon dan Kabupaten SBB.
Baca juga: IJTI soroti persiapan siaran tv digital di Maluku
Baca juga: Baru dua daerah di Maluku siap laksanakan migrasi TV digital
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022