"Kali ini klub Bundesliga berhasil merekrut pemain top Liga Inggris," tulis majalah Kicker pekan lalu seperti dikutip AFP, mengomentari Sadio Mane yang saat itu ramai digunjingkan bakal pindah dari raksasa Liga Premier Liverpool ke raksasa Liga Jerman Bayern Muenchen.

Memang, jarang sekali pemain top Liga Inggris yang mau menyeberang ke Liga Jerman, paling banter ke Liga Spanyol dan Italia. Tetapi ini kali ini berbeda.

Kantor berita AFP malah menyebut kepindahan Mane dari Liverpool yang bisa membuat pemain Senegal tersebut menjadi pengganti Robert Lewandowski atau Serge Gnabry itu adalah kudeta.

Pemain berusia 30 tahun yang belum lama ini mengantarkan Senegal menjadi juara Piala Afrika itu beberapa jam resmi dikontrak Bayern Muenchen selama tiga tahun.

Dia sudah lebih dari cukup untuk semakin mempertajam lini depan Bayern atau menutup bolong yang diakibatkan dari kemungkinan Lewandowski hengkang ke Barcelona.



Bayern juga mendapatkannya pada harga yang tidak terlalu jauh dari sewaktu Mane dibetot Liverpool dari Southampton pada 2016, padahal salah satu dari trisula maut The Reds ini masih sangat tajam dan masih di puncak permainannya walau sudah tak muda lagi.

The Bavarians mengeluarkan dana sekitar 35 juta pound (Rp636,7 miliar) untuk meluluhkan hati Mane agar mengenakan seragam Bayern. Juni enam tahun silam, dia menjadi pemain Afrika paling mahal setelah pindah dari Southampton pada harga 34 juta pound (Rp618 miliar) ke Liverpool.

Lebih penting lagi bagi Bayern, Mane bisa menggantikan peran Lewandowski yang berulang kali menegaskan bab kariernya di Muenchen sudah akan ditutup, apalagi Barcelona tengah membidiknya.

Mungkin juga kepindahan Mane makin memacu Barca untuk mendapatkan Lewandowksi, tetapi hanya jika mereka memiliki dana yang cukup untuk membeli pemain yang sangat produktif menciptakan gol itu.

Barca mungkin mewujudkannya jika bisa menjual Frenkie de Jong ke Manchester United dalam harga yang diinginkan klub Spanyol itu. De Jong adalah pemain Barcelona yang memiliki nilai pasar paling tinggi untuk klub itu saat ini.

Baca juga: Sadio Mane akan hengkang dari Liverpool?

Kembali ke Bayern Muenchen. Mane adalah durian runtuh untuk Bayern.

Saat ditarik Liverpool ke Anfield pada 2016, Mane sudah membuat Juergen Klopp sangat terkesan oleh 25 gol dari 75 pertandingannya bersama Southampton.

Selama enam tahun menjadi anak buah Juergen Klopp, Mane telah memimpin transformasi Liverpool menjadi lagi kekuatan paling angker di Liga Inggris yang lapar gelar domestik dan kontinental.

Sebagai salah satu rekrutan besar pertama Klopp, Mane telah turut mempersembahkan trofi juara Liga Champions, Liga Premier, Piala FA, Piala Liga, dan Piala Dunia Klub kepada klub Anfield itu.


Baca juga: Daftar juara Liga Champions, Real Madrid kukuhkan status Raja Eropa

Rekrutan hebat

Legenda Liverpool Jamie Carragher menyebut kepindahan Mane dari Anfield sebagai rekrutan hebat yang dibuat Bayern Muenchen.

Carragher terang-terangan menyebut Mane sebagai pemain Liverpool favoritnya era ini karena The Reds tak perlu mengeluarkan lebih untuk merawatnya mengingat pemain ini tak pernah cedera tapi performanya stabil bagus.

"Berlimpah piala dan gol, legenda sejati Liverpool. Terima kasih Sadio," tulis Carragher dalam Twitter pekan lalu, sebelum pemain Senegal itu resmi digandeng Bayern menekan kontrak Rabu kemarin.

Legenda Liverpool lainnya, Dean Saunders, bahkan berani mengatakan Mane akan membuat Bayern semakin dominan saja di Bundesliga padahal klub ini baru saja memenangkan gelar juara liga yang kesepuluh kalinya secara beruntun.

Sebaliknya Bundesliga disebutnya bukan liga yang semenantang Liga Inggris yang justru membuat Mane menjadi pemain hebat seperti sekarang ini.

"Liga itu bukan tantangan. Dia akan mencetak gol. Mereka akan menang 5-0 setiap pekan," kata Sanders kepada TalkSport.

"Sungguh tak menantang. Dia akan duduk di kursinya, menyalakan cerutunya, dia akan bermain untuk Bayern dalam gigi tiga dan mulus meluncur tanpa mengeluarkan tenaga selama dua tahun dan merusak dua tahun terbaik dalam hidupnya sebagai pesepakbola," sambung Sanders.

Mane mencetak 120 gol selama memainkan total 269 pertandingan untuk Liverpool. Memang belum apa-apanya jika dibandingkan dengan 238 gol selama delapan tahun yang dibuat Lewandowski yang dua kali terpilih sebagai pemain pria terbaik FIFA dan hanya dibuat dari 252 penampilan untuk Bayern.

Tetapi keserbabisaan dan energi tingginya yang konstan yang selama ini membuat Mane menjadi favorit di Liverpool adalah nilai tambah yang membuat kualitas orang Senegal itu sama sekali tidak di bawah Lewandowski.

Baca juga: Cukup satu gol untuk kalahkan Liverpool, Real Madrid juara Liga Champions

Dia bermain sama baiknya baik saat dipasang di kedua sayap maupun saat ditempatkan di tengah. Kecepatan dan mobilitas Mane membuat dia bisa muncul dari segala sisi lapangan, terutama saat dia beroperasi di sisi kiri di mana dia menjalin kemitraan yang luar biasa hebat bersama bek kiri Andy Robertson.

Hubungannya dengan dua mitra serangnya pada diri Mohamed Salah dan Roberto Firmino juga semakin tajam saja dari musim ke musim.

Trisula itu pula yang membuat siapa pun yang menghadapi Liverpool ciut untuk tak banyak mengganggu lini belakang The Reds karena sudah lebih dulu diteror oleh Mane, Salah dan Firmino.

Yang juga mengesankan dari Mane adalah first touch atau sentuhan pertamanya yang maut. Mengutip analisis ESPN, 68 dari total 120 gol yang dia ciptakan selama membela Liverpool adalah berasal dari gol sentuhan pertama, persentasenya 57 persen. Angka ini menunjukkan betapa hebatnya Mane dalam menyelesaikan segala peluang gol yang dibuat Liverpool.

Baca juga: Empat gelar Liverpool? Tanya saya besok ya, kata Klopp


Dari desa

Ditemukan oleh klub Ligue 1 Prancis Metz saat bermain sepak bola di Dakar yang terletak 400 km dari desa yang menjadi kampung halamannya, Mane pindah ke Prancis pada awal 2011.

Dia mengenang situasi di desanya yang jauh dari kata gemerlap, apalagi di Eropa seperti beberapa tahun terakhir ini dia tempati.

"Di desa Anda hanya akan menjadi petani, tak ada lagi pekerjaan lain. Impian saya sejak kecil adalah menciptakan sejarah dan memenangkan segala piala," kata Mane dalam dokumenter "Sadio Mane: Made in Senegal" seperti dikutip AFP.

Tiga tahun di Prancis, Mane bergabung dengan RB Salzburg di mana saat bersama klub itulah dia belajar bahasa Jerman. Bukan hanya itu dan tampil mengesankan yang dia buktikan dengan 31 gol selama 63 turun lapangan membela Salzburg.

Baca juga: Mo Salah siap bantu Liverpool sapu bersih semua trofi musim ini, target Liga Champions

Salzburg memang di Austria, tetapi negara ini berbahasa ibu yang sama dengan Jerman yang adalah asal pelatihnya di Liverpool, Juergen Klopp, dan klubnya saat ini, Bayern Muenchen.

Tak heran, pemain yang juga fasih berbahasa Prancis dan Inggris ini memilih Jerman sebagai tempatnya mengembangkan karier.

Di Salzburg itu, Mane mengantarkan klub ini menjuarai liga utama Austria dan sekaligus merengkuh piala liga pada 2014. Setelah itu dia masuk Liga Premier ketika ditarik oleh Southampton.

Setelah dua tahun di klub di daerah pantai selatan Inggris itu, Liverpool memboyong Mane. Saat inilah Mane menjadi pemain termahal kedua dalam sejarah Liverpool ketika The Reds mengeluarkan 37 juta pound untuk mengontraknya.

Dia menjadi penentu sukses Senegal menjuarai Piala Afrika untuk pertama kalinya pada 2022 lewat tendangan penalti dalam adu tendangan dua belas pas pada partai final melawan Mesir.

Dia juga yang membuat Mesir dan Mohamed Salah tak bisa mengikuti Piala Dunia 2022 di Qatar setelah mencetak gol penentu, juga dari adu penalti pada kualifikasi zona Afrika tiga bulan lalu.

Tetapi dia, dan juga Mohamed Salah, gagal menuntaskan balas dendam Liverpool kepada Real Madrid sehingga tak bisa menjuarai Liga Champions musim yang baru lewat lalu.

Kini dia mencari tantangan baru di Jerman, di Bundesliga. Negara dan liga asal Juergen Kloop yang telah memoles dia menjadi superstar lapangan hijau global.


Baca juga: Final Piala FA, Mount ingin Chelsea menangkan final di Wembley dan balas Liverpool

Pewarta: Jafar M Sidik

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022