Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Ambon menyatakan, nilai ekspor perikanan di Provinsi Maluku mencapai 18,72 juta dolar AS pada semester I tahun 2022.

"Periode Januari-Juni 2022 nilai ekspor perikanan kita mencapai 18,72 juta dolar AS dengan jumlah volume 2,55 juta kilogram dan 100.561 ekor ikan hidup," kata Kepala BKIPM Ambon Muhammad Hatta Arisandi, kepada ANTARA di Ambon, Kamis.

Ia menjelaskan terdapat 10 komoditi teratas dalam ekspor perikanan Maluku pada semester I 2022, yang didominasi komoditas ikan tuna mencapai 1,06 juta kilogram (kg), senilai 9,92 juta dolar AS. Pada peringkat dua ada udang vaname sebanyak 1,47 juta kilogram senilai 7,57 juta dolar AS.

Kemudian ada ekspor perikanan hidup yakni ikan kerapu (grouper) sebanyak 47.499 ekor (826.911 dolar AS), kepitingsebanyak 43.218 ekor (167.146 dolar AS), ikan parrot sebanyak 9.302 ekor (141.454 dolar AS).

Setelah itu ada kerapu beku sebanyak 20.095 kg (73.653 dolar AS), ikan makarel sebanyak 3.363 kg (12.379 dolar AS), ikan kakap hidup sebanyak 542 ekor (9.050 dolar AS), cumi-cumi sebanyak 4,26 kg (82,9 dolar AS), dan ikan kakap beku sebanyak 4,01 kg (78,14 dolar AS).

Hatta mengatakan negara tujuan ekspor perikanan dari Maluku paling banyak menuju China dengan volume 1,47 juta kg dan 7.842 ekor ikan hidup. "Nilai ekspor ke China paling besar, yaitu mencapai 7,611 juta dolar AS," katanya.

Tujuan ekspor terbesar kedua adalah Amerika Serikat dengan volume 348.473 kg senilai 4,68 juta dolar AS. Kemudian negara tujuan ekspor lainnya adalah Vietnam sebanyak 443.685 kg (3,571 juta dolar AS), Jepang sebanyak 270.491 kg (1,66 juta dolar AS).


Baca juga: Ekspor tuna Maluku Utara semester I-2022 turun 22 persen
 

Pewarta: FB Anggoro

Editor : Moh Ponting


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022