Kota Ambon terus membangun jejaring dengan kota kreatif dunia yang diakui UNESCO sebagai bentuk pertanggungjawaban sebagai "Ambon City Of Music" ke UNESCO di tahun 2023.

"Jejaring kerjasama dilakukan dengan mengikuti berbagai pertemuan yang dilakukan UNESCO maupun kota kreatif lainnya di dunia," kata Direktur Ambon Music Office (AMO), Ronny Loppies, ketika menghubungi ANTARA,  di Ambon, Kamis.

Ia mengatakan, keterlibatan kota Ambon dalam konferensi tahunan UNESCO membuat kota kreatif lainnya melanjutkan kerja sama, diantaranya menjadi pembicara di Daegu Korea Selatan pada 24- 27 Agustus 2022.

Baca juga: Band jazz Belanda Boi Akih konser di Dusun Tuni Ambon serasa di rumahnya

Selain itu ditunjuk sebagai salah satu Komisioner acara musik di Busan Korea Selatan, yang masuk pada skema Asia Pacific Music Meeting (APaMM) pada 31 Agustus - 6 September 2022.

Selain itu, AMO juga membangun jaringan untuk membantu berbagai negara mewujudkan kota kreatif versi UNESCO.

Dari sisi internasional AMO sedang membantu Provinsi Suphan Buri di Thailand, belajar menjadi kota musik dunia. 

"Thailand saat ini  sedang mempersiapkan sejumlah kota untuk menjadi kota-kota kreatif versi UNESCO, di antaranya kota kuliner, musik dan juga astronomi," katanya.

Baca juga: Menikmati konser musik di Dusun Tuni yang terpencil di Ambon, wujudkan kota musik dunia

Selain kerjasama internasional kerjasama juga dilakukan dengan kota lain di Indonesia.

Saat ini kerja sama dilakukan dengan Kota Salatiga, yang telah ditetapkan menjadi kota kreatif versi Unesco di tanggal 31 Oktober 2021.

"Saat ini kami juga membantu Kesenian Reog Ponorogo masuk nominasi tunggal Warisan Budaya Tak Benda UNESCO," katanya.

Baca juga: AMO - Pemkot kembangkan daya tarik wisata musik di Ambon, tingkatkan kesejahtreraan warga
 

Pewarta: Penina Fiolana Mayaut

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022