Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon membuka ruang bagi koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) untuk bangkit dan mengembangkan usaha usai pandemi COVID-19.
"Kami berupaya membuka ruang yang cukup bagi seluruh eksistensi Koperasi dan UKM, termasuk menghidupkan usaha dan produk, dengan memberikan bantuan stimulus dan berbagai upaya lainnya," kata Penjabat Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena, saat syukuran Hari Koperasi Nasional Ke -75, di Ambon, Jumat.
Ia mengatakan, berbagai upaya dilakukan agar ketahanan pangan kuat, kemandirian usaha semakin baik yang berdampak pada ekonomi keluarga dan mendorong ketangguhan dari sisi ekonomi.
"Pemerintah tidak akan tinggal diam, tetapi sangat memperhatikan Koperasi dan UMK lewat berbagai inovasi yang akan diluncurkan pada HUT Kota Ambon pada 7 September 2022," katanya.
Saat ini, menurut dia, Koperasi dan UMK tidak hanya menghadapi tantangan yang luar biasa saat pandemi COVID-19, tetapi juga tantangan persaingan usaha karena hadirnya gerai swalayan modern, seperti Indomaret dan Alfamidi di Kota Ambon.
Oleh karena itu, berbagai keluhan dan masukan mengenai dampak dari menjamurnya gerai modern yang dianggap sebagai penyebab tutupnya kios-kios di pinggiran jalan, akan ditindaklanjuti dengan menyiapkan berbagai program pemberdayaan.
"Inilah kenyataan yang harus kita hadapi, karena tidak bisa lagi kembali ke beberapa tahun lalu untuk tidak mengizinkan gerai modern beroperasi di kota Ambon," katanya.
Ia menyatakan koperasi dan UKM harus menganggap bahwa gerai swalayan modern tersebut adalah kompetitor yang harus dihadapi, salah satunya melalui penguatan peran anggota.
"Jika usaha kecil yang kena imbas, saya bisa mengerti, tapi itu tidak boleh terjadi kepada Koperasi. Anggota koperasi harus tetap solid, karena koperasi dibangun atas kemauan bersama berdasarkan rasa senasib sepenanggungan, untuk membentuk usaha untuk menghidupi semua anggotanya," ujarnya.
Baca juga: FSEI IAIN Ambon: skorsing mahasiswa berpotensi dicabut, begini penjelasannya
Baca juga: Tiga Ketua UKM IAIN Ambon terancam dinonaktifkan, begini penjelasannya
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022
"Kami berupaya membuka ruang yang cukup bagi seluruh eksistensi Koperasi dan UKM, termasuk menghidupkan usaha dan produk, dengan memberikan bantuan stimulus dan berbagai upaya lainnya," kata Penjabat Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena, saat syukuran Hari Koperasi Nasional Ke -75, di Ambon, Jumat.
Ia mengatakan, berbagai upaya dilakukan agar ketahanan pangan kuat, kemandirian usaha semakin baik yang berdampak pada ekonomi keluarga dan mendorong ketangguhan dari sisi ekonomi.
"Pemerintah tidak akan tinggal diam, tetapi sangat memperhatikan Koperasi dan UMK lewat berbagai inovasi yang akan diluncurkan pada HUT Kota Ambon pada 7 September 2022," katanya.
Saat ini, menurut dia, Koperasi dan UMK tidak hanya menghadapi tantangan yang luar biasa saat pandemi COVID-19, tetapi juga tantangan persaingan usaha karena hadirnya gerai swalayan modern, seperti Indomaret dan Alfamidi di Kota Ambon.
Oleh karena itu, berbagai keluhan dan masukan mengenai dampak dari menjamurnya gerai modern yang dianggap sebagai penyebab tutupnya kios-kios di pinggiran jalan, akan ditindaklanjuti dengan menyiapkan berbagai program pemberdayaan.
"Inilah kenyataan yang harus kita hadapi, karena tidak bisa lagi kembali ke beberapa tahun lalu untuk tidak mengizinkan gerai modern beroperasi di kota Ambon," katanya.
Ia menyatakan koperasi dan UKM harus menganggap bahwa gerai swalayan modern tersebut adalah kompetitor yang harus dihadapi, salah satunya melalui penguatan peran anggota.
"Jika usaha kecil yang kena imbas, saya bisa mengerti, tapi itu tidak boleh terjadi kepada Koperasi. Anggota koperasi harus tetap solid, karena koperasi dibangun atas kemauan bersama berdasarkan rasa senasib sepenanggungan, untuk membentuk usaha untuk menghidupi semua anggotanya," ujarnya.
Baca juga: FSEI IAIN Ambon: skorsing mahasiswa berpotensi dicabut, begini penjelasannya
Baca juga: Tiga Ketua UKM IAIN Ambon terancam dinonaktifkan, begini penjelasannya
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022