Wakil Dekan Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam (FSEI) Institut Agama Islam Negeri (UAIN) Ambon, Nasaruddin Umar mengatakan skorsing bagi mahasiswa Indah Sari Ibrahim akibat pameran karya seninya, berpotensi dicabut.

"Skorsing itu berpotensi dan berpeluang untuk dicabut jika yang bersangkutan berniat datang dan bicara baik-baik," kata Nasaruddin Umar di Ambon, Maluku, Sabtu.

Pameran dan pementasan karya seni mahasiswa IAIN Ambon tersebut menuai kritik dari pimpinan FSEI IAIN Ambon serta Wakil Rektor III.

Pasalnya, salah satu lukisan bertuliskan "payudara intelektual" dinilai amoral. Buntut dari lukisan ini, penanggung jawab pameran, Indah Sari Ibrahim diskorsing selama satu semester.

Menurutnya, keputusan skorsing tersebut akan ditinjau kembali jika terdapat kekeliruan di dalamnya.

Ia menuturkan sejak awal pihaknya intensif berkoordinasi bersama pimpinan lembaga untuk menyikapi perihal dimaksud.

Kata dia, keputusan tersebut diambil sesuai prosedur dan Kode Etik Mahasiswa (KEM) yang berlaku di IAIN Ambon.

"Skorsing diambil sesuai aturan yang berlaku di sini. Jika yang bersangkutan tidak terima, silahkan banding ke rektor," tandasnya.

Ia menambahkan, sebelum skorsing diberikan, pihaknya telah melayangkan surat panggilan kepadanya untuk menyelesaikan permasalahan ini pada 23 Februari 2022.

Hanya saja, surat panggilan tidak diindahkan. Padahal, melalui surat panggilan, ada ruang untuk jejak pendapat mengenai lukisan tersebut.

"Seharusnya, dirinya datang lalu kita selesaikan masalah secara baik-baik. Sebab, kita beranjak dari sudut pandang berbeda-beda dalam melihat lukisan," tutur Nasaruddin.

Menanggapi hal itu, Indah Sari Ibrahim mengatakan, telah memenuhi surat panggilan tersebut, namun Dekan FSEI tidak ada di tempat.

“Saya terima suratnya pada 23 Februari, dan di tanggal 24 saya datangi ruangannya, tapi beliau tidak ada,” kata Indah.

Ia juga menambahkan, sempat bingung dengan tanggal dalam surat skorsing yang diberikan kepadanya pada 1 Maret lalu.

“Dikasi tanggal 1 Maret, tapi di surat itu tanggal 25 Maret. Jadi ini cukup membuat saya bertanya-tanya,” ucapnya.

Kata Indah, meskipun diskorsing selama enam bulan, atau satu semester, tetapi ia tetap diharuskan membayar SPP.

“Saya tetap membayar SPP katanya sesuai aturan,” pungkasnya.

Sebelumnya, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Seni menggelar kegiatan berupa pajang seni dan membaca puisi saja. Namun, pihak kampus menganggap pajangan karya seni mereka terlalu berlebihan dan tidak etis dalam lingkungan akademik.

 

Maka datanglah pihak keamanan untuk mengambil karya seni mereka, dan mencoba memberhentikan pajangan karya-karya yang dianggap amoral.

 

Pewarta: Winda Herman

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022