Ambon (ANTARA) - Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon, Maluku melakukan efisiensi anggaran Rp14,4 miliar sebagai tindak lanjut surat edaran Kementerian Agama (Kemenag), dengan tetap melaksanakan kegiatan akademik secara optimal.
“Awalnya efisiensi yang ditetapkan sebesar Rp12 miliar, namun kemudian bertambah Rp2,4 miliar sehingga menjadi total Rp14,4 miliar,” kata Rektor IAIN Ambon Abidin Wakano di Ambon, Selasa.
Meskipun harus melakukan penyesuaian anggaran, pihak kampus memastikan seluruh proses akademik tetap berjalan secara normal atau tanpa mengganggu kegiatan perkuliahan.
Pihak kampus juga sudah melakukan revisi anggaran sesuai dengan instruksi Direktorat Pendidikan Islam (Pendis) Kementerian Agama. Revisi anggaran tersebut juga telah disampaikan kepada Direktorat Pendis untuk mendapatkan persetujuan lebih lanjut.
"Walaupun efisiensi sudah kami lakukan, semua proses administrasi tetap berjalan, termasuk sosialisasi penerimaan mahasiswa baru. Saat ini mahasiswa masih dalam masa libur, namun minggu depan mereka akan kembali untuk memulai semester baru dengan jadwal perkuliahan yang sudah siap," ujarnya.
Ia menegaskan bahwa efisiensi anggaran tidak akan berdampak terhadap proses perkuliahan. Seluruh kegiatan akademik akan tetap berlangsung seperti biasa, tanpa ada pengurangan kualitas layanan pendidikan.
Namun, katanya, dampak efisiensi ini dirasakan sejumlah tenaga non-akademik, terutama tenaga kebersihan, keamanan, dan pegawai honorer.
Beberapa di antara mereka, ujarnya, akan dirumahkan, meskipun tetap ada yang dipertahankan untuk memastikan kelancaran operasional kampus.
"Prinsipnya, efisiensi ini menjadi tantangan bagi kami. Kami akan berupaya lebih hemat dan efektif dalam memanfaatkan sumber daya yang ada. Dengan kesiapan yang sudah dilakukan, kami menyambut tantangan ini dengan bekerja lebih efisien dan kreatif," katanya.
Ia berharap, kebijakan efisiensi ini dapat dijalankan dengan baik, tanpa mengurangi kualitas pendidikan dan pelayanan bagi mahasiswa.
Melalui kerja sama dengan semua pihak, IAIN Ambon optimistis dapat terus berkembang dan memberikan pendidikan yang berkualitas bagi generasi muda di Maluku.