Harga emas menguat pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), berbalik menguat dari kerugian dua sesi berturut-turut, didukung oleh pelemahan dolar dan beberapa permintaan safe-haven karena data ekonomi AS yang lemah dan komentar hawkish dari pejabat Federal Reserve memicu kekhawatiran resesi.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi Comex New York Exchange, terangkat 16,90 dolar AS atau 0,89 persen menjadi ditutup pada 1.923,90 dolar AS per ounce, setelah diperdagangkan mencapai tertinggi sesi di 1.927,50 dolar AS dan terendah di 1.902,00 dolar AS.
Emas berjangka jatuh 2,90 dolar AS atau 0,15 persen menjadi 1.907,00 dolar AS pada Rabu (18/1), setelah anjlok 11,80 dolar AS atau 0,60 persen menjadi 1.909,90 dolar AS pada Selasa (17/1), dan melonjak 22,90 dolar AS atau 1,21 persen menjadi 1.921,70 dolar AS pada Jumat (13/1).
Bursa Comex ditutup pada Senin (16/1) untuk hari libur umum.
Baca juga: Emas Antam naik Rp7.000 per gram hari ini
"Ada pelarian ke tempat (investasi) yang aman. Emas sepertinya lebih baik ketika pasar sedang menurun," kata Jeffrey Sica, kepala eksekutif dari Circle Squared Alternative Investments seperti dikutip oleh Reuters.
"Dolar AS melemah dan itulah salah satu alasan mengapa kita melihat reli emas, yang menurut saya akan semakin cepat dari sini."
Dolar melayang mendekati level terendah delapan bulan setelah serangkaian data menunjukkan ekonomi AS kehilangan momentum, membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang asing.
Data pada Rabu (18/1) menunjukkan penjualan ritel AS turun paling banyak dalam setahun pada Desember, sementara harga produsen turun lebih besar dari yang diharapkan bulan lalu, memberikan bukti bahwa inflasi telah surut.
Data ekonomi yang dirilis Kamis (19/1) lebih lanjut mendukung emas. Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa izin bangunan AS untuk rumah baru turun 1,6 persen menjadi 1,33 juta pada Desember. Ekonom memperkirakan izin bangunan turun menjadi 1,35 juta.
Baca juga: Harga emas naik tajam karena kekhawatiran resesi ekonomi global
Federal Reserve Bank of Philadelphia melaporkan bahwa indeks untuk aktivitas umum saat ini dari Survei Prospek Bisnis naik menjadi minus 8,9 pada Januari dari minus 13,7 pada Desember. Para ekonom memperkirakan indeks datang di minus 10,0.
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan klaim pengangguran awal AS turun tak terduga menjadi 190.000 dalam pekan yang berakhir 14 Januari, terendah dalam 15 minggu dan jauh di bawah ekspektasi para ekonom sebesar 214.000.
Presiden Fed Boston, Susan Collins mengatakan Kamis (19/1) pada sebuah konferensi tentang masa depan ekonomi New England di Boston, Massachusetts, bahwa Federal Reserve mungkin perlu menaikkan suku bunga menjadi "sedikir di atas 5,0 persen" dan kemudian menahannya di sana untuk suatu periode.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret naik 22,3 sen atau 0,94 persen, menjadi ditutup pada 23,87 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April turun 2,6 dolar AS atau 0,25 persen, menjadi menetap pada 1.041,10 dolar AS per ounce.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Emas menguat didorong pelemahan dolar AS dan arus masuk "safe haven"
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi Comex New York Exchange, terangkat 16,90 dolar AS atau 0,89 persen menjadi ditutup pada 1.923,90 dolar AS per ounce, setelah diperdagangkan mencapai tertinggi sesi di 1.927,50 dolar AS dan terendah di 1.902,00 dolar AS.
Emas berjangka jatuh 2,90 dolar AS atau 0,15 persen menjadi 1.907,00 dolar AS pada Rabu (18/1), setelah anjlok 11,80 dolar AS atau 0,60 persen menjadi 1.909,90 dolar AS pada Selasa (17/1), dan melonjak 22,90 dolar AS atau 1,21 persen menjadi 1.921,70 dolar AS pada Jumat (13/1).
Bursa Comex ditutup pada Senin (16/1) untuk hari libur umum.
Baca juga: Emas Antam naik Rp7.000 per gram hari ini
"Ada pelarian ke tempat (investasi) yang aman. Emas sepertinya lebih baik ketika pasar sedang menurun," kata Jeffrey Sica, kepala eksekutif dari Circle Squared Alternative Investments seperti dikutip oleh Reuters.
"Dolar AS melemah dan itulah salah satu alasan mengapa kita melihat reli emas, yang menurut saya akan semakin cepat dari sini."
Dolar melayang mendekati level terendah delapan bulan setelah serangkaian data menunjukkan ekonomi AS kehilangan momentum, membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang asing.
Data pada Rabu (18/1) menunjukkan penjualan ritel AS turun paling banyak dalam setahun pada Desember, sementara harga produsen turun lebih besar dari yang diharapkan bulan lalu, memberikan bukti bahwa inflasi telah surut.
Data ekonomi yang dirilis Kamis (19/1) lebih lanjut mendukung emas. Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa izin bangunan AS untuk rumah baru turun 1,6 persen menjadi 1,33 juta pada Desember. Ekonom memperkirakan izin bangunan turun menjadi 1,35 juta.
Baca juga: Harga emas naik tajam karena kekhawatiran resesi ekonomi global
Federal Reserve Bank of Philadelphia melaporkan bahwa indeks untuk aktivitas umum saat ini dari Survei Prospek Bisnis naik menjadi minus 8,9 pada Januari dari minus 13,7 pada Desember. Para ekonom memperkirakan indeks datang di minus 10,0.
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan klaim pengangguran awal AS turun tak terduga menjadi 190.000 dalam pekan yang berakhir 14 Januari, terendah dalam 15 minggu dan jauh di bawah ekspektasi para ekonom sebesar 214.000.
Presiden Fed Boston, Susan Collins mengatakan Kamis (19/1) pada sebuah konferensi tentang masa depan ekonomi New England di Boston, Massachusetts, bahwa Federal Reserve mungkin perlu menaikkan suku bunga menjadi "sedikir di atas 5,0 persen" dan kemudian menahannya di sana untuk suatu periode.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret naik 22,3 sen atau 0,94 persen, menjadi ditutup pada 23,87 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April turun 2,6 dolar AS atau 0,25 persen, menjadi menetap pada 1.041,10 dolar AS per ounce.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Emas menguat didorong pelemahan dolar AS dan arus masuk "safe haven"
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023