Indeks-indeks saham utama Wall Street menguat pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), setelah data menunjukkan biaya tenaga kerja AS meningkat kurang dari yang diharapkan pada kuartal keempat menjelang keputusan kebijakan utama dari Federal Reserve.
Indeks Dow Jones Industrial Average terangkat 368,95 poin atau 1,09 persen, menjadi menetap di 34.086,04 poin. Indeks S&P 500 bertambah 58,83 poin atau 1,46 persen, menjadi berakhir di 4.076,60 poin. Indeks Komposit Nasdaq ditutup meningkat 190,74 poin atau 1,67 persen, menjadi 11.584,55 poin.
Semua 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona hijau, dengan sektor material dan konsumer non-primer keduanya naik 2,22 persen, memimpin keuntungan.
Baca juga: Wall Street ditutup turun tertekan ekuitas "megacap" jelang pertemuan Fed
Indeks S&P 500 mencatat kenaikan Januari pertamanya sejak 2019, melonjak 6,2 persen, sementara Nasdaq yang padat teknologi melambung 10,7 persen untuk bulan itu - persentase kenaikan Januari terbesar sejak 2001.
The Fed secara luas diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin ketika mengakhiri pertemuan kebijakan dua hari pada Rabu waktu setempat.
Bank sentral AS menaikkan suku bunga sebanyak tujuh kali tahun lalu, meningkatkan kisaran target suku bunga dana federal menjadi 4,25-4,50 persen, dalam upaya meredam inflasi.
Dot plot Desember mengisyaratkan bahwa pembuat kebijakan memperkirakan suku bunga acuan naik ke tingkat rata-rata 5,1 persen pada tahun 2023. Sejak saat itu, beberapa pejabat Fed menyatakan agar Fed mungkin perlu menaikkan suku bunga lebih tinggi lagi.
Di sisi ekonomi, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan Selasa (31/1/2023) bahwa indeks biaya tenaga kerja AS, barometer yang diawasi Federal Reserve untuk tanda-tanda inflasi, meningkat 1,0 persen pada kuartal keempat tahun 2022, sedikit di bawah konsensus 1,1 persen dan kurang dari 1,2 persen pada kuartal ketiga.
Baca juga: Wall Street ditutup di zona hijau, data PDB redakan kekhawatiran resesi
Data biaya tenaga kerja "menunjukkan bahwa mungkin apa yang telah dilakukan Fed berhasil dan ... kami sedang bersiap untuk kenaikan suku bunga," kata Peter Tuz, presiden Chase Investment Counsel di Charlottesville, Virginia.
Sementara itu, The Conference Board yang berbasis di New York melaporkan bahwa indeks kepercayaan konsumen AS turun menjadi 107,1 pada Januari dari revisi naik 109 pada Desember.
Saham United Parcel Service terkerek 4,7 persen setelah laba kuartalannya melampaui perkiraan, sementara saham General Motors Co melonjak 8,3 persen setelah memperkirakan laba yang lebih kuat dari perkiraan untuk tahun 2023.
Saham Caterpillar merosot 3,5 persen setelah laba kuartal keempat pembuat mesin itu anjlok 29 persen. Saham McDonald's turun 1,3 persen setelah rantai makanan cepat saji itu memperingatkan inflasi akan membebani margin pada 2023.
Pelaku pasar juga menunggu sejumlah data ekonomi lainnya dalam beberapa hari mendatang termasuk laporan keuanga dari Apple Inc, Amazon.com Inc dan Alphabet Inc, pertemuan bank sentral di Eropa dan laporan ketenagakerjaan bulanan AS.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Wall St reli, data upah naik kurang dari harapan jelang keputusan Fed
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023
Indeks Dow Jones Industrial Average terangkat 368,95 poin atau 1,09 persen, menjadi menetap di 34.086,04 poin. Indeks S&P 500 bertambah 58,83 poin atau 1,46 persen, menjadi berakhir di 4.076,60 poin. Indeks Komposit Nasdaq ditutup meningkat 190,74 poin atau 1,67 persen, menjadi 11.584,55 poin.
Semua 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona hijau, dengan sektor material dan konsumer non-primer keduanya naik 2,22 persen, memimpin keuntungan.
Baca juga: Wall Street ditutup turun tertekan ekuitas "megacap" jelang pertemuan Fed
Indeks S&P 500 mencatat kenaikan Januari pertamanya sejak 2019, melonjak 6,2 persen, sementara Nasdaq yang padat teknologi melambung 10,7 persen untuk bulan itu - persentase kenaikan Januari terbesar sejak 2001.
The Fed secara luas diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin ketika mengakhiri pertemuan kebijakan dua hari pada Rabu waktu setempat.
Bank sentral AS menaikkan suku bunga sebanyak tujuh kali tahun lalu, meningkatkan kisaran target suku bunga dana federal menjadi 4,25-4,50 persen, dalam upaya meredam inflasi.
Dot plot Desember mengisyaratkan bahwa pembuat kebijakan memperkirakan suku bunga acuan naik ke tingkat rata-rata 5,1 persen pada tahun 2023. Sejak saat itu, beberapa pejabat Fed menyatakan agar Fed mungkin perlu menaikkan suku bunga lebih tinggi lagi.
Di sisi ekonomi, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan Selasa (31/1/2023) bahwa indeks biaya tenaga kerja AS, barometer yang diawasi Federal Reserve untuk tanda-tanda inflasi, meningkat 1,0 persen pada kuartal keempat tahun 2022, sedikit di bawah konsensus 1,1 persen dan kurang dari 1,2 persen pada kuartal ketiga.
Baca juga: Wall Street ditutup di zona hijau, data PDB redakan kekhawatiran resesi
Data biaya tenaga kerja "menunjukkan bahwa mungkin apa yang telah dilakukan Fed berhasil dan ... kami sedang bersiap untuk kenaikan suku bunga," kata Peter Tuz, presiden Chase Investment Counsel di Charlottesville, Virginia.
Sementara itu, The Conference Board yang berbasis di New York melaporkan bahwa indeks kepercayaan konsumen AS turun menjadi 107,1 pada Januari dari revisi naik 109 pada Desember.
Saham United Parcel Service terkerek 4,7 persen setelah laba kuartalannya melampaui perkiraan, sementara saham General Motors Co melonjak 8,3 persen setelah memperkirakan laba yang lebih kuat dari perkiraan untuk tahun 2023.
Saham Caterpillar merosot 3,5 persen setelah laba kuartal keempat pembuat mesin itu anjlok 29 persen. Saham McDonald's turun 1,3 persen setelah rantai makanan cepat saji itu memperingatkan inflasi akan membebani margin pada 2023.
Pelaku pasar juga menunggu sejumlah data ekonomi lainnya dalam beberapa hari mendatang termasuk laporan keuanga dari Apple Inc, Amazon.com Inc dan Alphabet Inc, pertemuan bank sentral di Eropa dan laporan ketenagakerjaan bulanan AS.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Wall St reli, data upah naik kurang dari harapan jelang keputusan Fed
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023