Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) mendorong pengembangan klaster rumput laut di Kepulauan Aru, Provinsi Maluku, karena memiliki areal yang luas dan kondisi air yang cocok untuk budiaya sumber hayati laut tersebut dalam skala besar. Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Kementerian Negara PDT, Jamaluddien Malik, usai pembukaan Rakor Percepatan Pembangunan Daerah Perbatasan (P2DP) di Dobo, ibu kota Kabupaten Kepulauan Aru, Selasa malam, mengatakan, pengembangan klaster rumput laut di daerah ini seiring dengan di Maluku Tenggara Barat, Maluku Barat Daya, Maluku Tenggara dan Kota Tual. Kementerian Negara PDT telah menandatangai kerjasama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Perindustrian, Perdagangan,  Pertanian serta Badan  Penanaman Modal untuk pengembangan rumput laut di tanah air, termasuk di Kepulauan Aru. "Jadi akan dikembangkan bibit unggul dan mempersiapkan masyarakat sehingga berkualitas mengelola potensi sumber daya hayati laut bernilai ekonomis dengan permintaan pangsa ekspor relatif tinggi," ujarnya. Terobosan tersebut didukung dengan membangun gudang maupun pabrik- pabrik di sentra produksi dan mendorong investor untuk membeli guna memenuhi permintaan pangsa pasar ekspor yang meminta Indonesia menyuplai dalam jumlah besar. "Pengembangan rumput laut ini merupakan salah satu terobosan program Kementerian Negara PDT melalui bedah desa maupun produk unggulan kabupaten," kata Jamaluddien. Dia menilai Kepulauan Aru yang juga kaya potensi ikan, mutiara dan sumber daya hayati lainnya perlu dioptimalkan pengelolaannya sehingga meningkatkan kesejanhteraan masyarakat agar tingkat kemiskinan ditekan. "Jujur Kepulauan Aru ini kaya sumber daya alam. Tapi, belum optimal dikelola sehingga kesejahteran masyarakat relative rendah buktinya dengan penduduk sebanyak  83.636 jiwa ternyata masih memiliki 65.555 rumah tangga miskin," ujar Jamaluddien. Dia berharap melalui Rakor Percepatan Pembangunan Daerah Perbatasan (P2DP) Kepulauan Aru pada 29 Maret ? 1 April berhasil menelorkan berbagai program strategis untuk merealisasikan program pengembangan pembangunan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. "Kementerian Negara PDT siap mengfasilitasi kementerian/ badan lintas sektoral lainnya untuk mendorong percepatan pembangunan Kepulauan Aru yang secara geografis berdekatan dengan Australia," tegas Jamaluddien. Apalagi di Kepulauan Aru terdapat delapan buah pulau terluar yang berbatasan dengan Australia sehingga perlu ada terobosan program pembangunan secara lintas sektoral di sana. "Kepulauan Aru termasuk salah satu dari 27 kabupaten daerah perbatasan, sekaligus 183 daerah tertinggal sehingga perlu komitmen lintas sektoral untuk mendorong percepatan pembangunan di sana," kata Jamaluddien.

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2011