Ambon Music Office (AMO) menyiapkan dokumen pertanggungjawaban sebagai kota kreatif berbasis musik ke UNESCO pada  Oktober 2023.

"Sejak ditetapkan sebagai kota musik dunia oleh UNESCO pada 31 Oktober 2019, tahun ini kita menyiapkan dokumen pertanggungjawaban sebagai bentuk kelanjutan kota musik dunia," Kata Direktur AMO, Ronny Loppies di Ambon, Senin.

Ia mengatakan, berbagai kegiatan telah dilakukan sejak ditetapkan sebagai kota musik dalam daftar 66 kota kreatif di dunia, baik tingkat lokal, nasional maupun internasional.

Skala lokal katanya, dokumen yang disiapkan berhubungan dengan regulasi komunitas musik dan pendidikan seperti kurikulum musik yang diterapkan di 10 sekolah percontohan di Kota Ambon.

Menuju Oktober 2023, AMO juga sementara menyiapkan beberapa program yakni kurikulum kurikulum musik metode sains, teknologi, teknik dan matematika (STEM) untuk pengamatan gerhana di Maret 2023.

Pembangunan hutan musik di Amahusu kerja sama dengan Universitas Pattimura Ambon untuk melihat pengukuran emisi karbon yang berhubungan dengan program utama AMO Sound Of Green (SOG).

Secara nasional, AMO membantu lima kota kreatif kandidat jaringan kota Kreatif UNESCO yakni Salatiga dan Jakarta, serta menyiapkan inovasi pelayanan publik dan satu penghargaan pembangunan daerah terkait musik.

Sedangkan program internasional, rata-rata program dibiayai negara yang mengundang misalnya dalam waktu dekat musisi Ambon band Kailuhu diundang ke Peducah Kentucky Amerika Serikat Mei 2023.

Serta beberapa kegiatan lainnya seperti kerjasama dengan Kota Metz Paris, dan mengikuti pertemuan tahunan kota musik dunia di Istambul Turki November 2023.

Ronny menambahkan, sejumlah capaian yang dilakukan Kota Ambon sejak ditetapkan sebagian kota musik dunia seperti, pembuatan inovasi pelayanan publik, program terobosan, kerjasama dengan kota kreatif lainnya di dunia, serta mengirimkan musisi ke luar negeri.

"Salah satu inovasi unggulan kami adalah 'sound of green' berkaitan dengan lingkungan, bagaimana melestarikan bambu sebagai dasar suling yang harus terus dilestarikan, baik dari sisi bambu maupun musik, " katanya.
 

Pewarta: Penina Fiolana Mayaut

Editor : Ikhwan Wahyudi


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023