Humas Batutua Kharisma Permai-Batutua Tembaga Raya (BKP-BTR) Dino Musida mengatakan, produksi plat tembaga di pulau Wetar, Ambon, sebesar 90 persen diekspor dan sisanya 10 persen  dijual ke pasar dalam negeri.

"Dari 90 persen hasil plat tembaga yang diekspor, sebagian besar dikirim ke Korea Selatan," kata Dino yang dihubungi dari Ambon, Senin.

Menurut dia, Korea Selatan merupakan negara tujuan ekspor tembaga asal Pulau Wetar di Kabupaten Maluku Barat Daya, Maluku sebab sudah terjalin perjanjian ekspor dengan perusahaan.

"Kalau menyangkut berapa total jumlah produksi tembaga yang dihasilkan untuk periode 2022, saya perlu memastikan angkanya baik untuk target maupun capaiannya," jelas Dino.

Selanjutnya untuk perjanjian ekspor dengan Korea Selatan memang ada targetnya, tetapi dilakukan untuk jangka panjang, dan sisanya yang mengalami fluktuasi karena produksi ada target.

"Saya pastikan dahulu kalau menyangkut legalitas angka-angkanya karena manajemen perusahaan biasa sampaikan capaian akhir tahun pada akhir kwartal pertama," ucap Dino.

Penyampaian dari manajemen perusahaan itu terkait laporan usaha dan lingkungan hidup serta kemasyarakatan dilakukan per tiga bulan kepada pemerintah.

Dia menambahkan, kehadiran perusahaan di Pulau Wetar sejak 2018 hingga kini juga membawa dampak positif bagi masyarakat lingkar tambang seperti pemberian beasiswa maupun meningkatkan kapasitas untuk lembaga dan bisnis lokal.

Salah satunya berupa produksi dan membantu pemasaran madu hutan yang alami di wilayah itu termasuk pemasaran jambu mete, dan membantu sarana pendidikan masyarakat setempat.

Pewarta: Daniel Leonard

Editor : Ikhwan Wahyudi


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023