Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Ambon, Maluku membentuk Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) sebagai upaya meredam potensi-potensi konflik antarwarga.

Penjabat Wali Kota Ambon Bodewin Wattimena di Ambon, Kamis, menyatakan daerah setempat memiliki masyarakat yang majemuk, heterogen, yang tidak hanya ditinggali oleh satu atau dua suku tertentu.

Akan tetapi, katanya saat Sosialisasi dan Pembentukan FPK Kota Ambon, didiami oleh berbagai macam suku, agama, dan ras.

Menurut dia, pembentukan FKP tentu bermanfaat mewadahi semua peguyuban warga di kota itu.

"Disadari melemah persatuan dan kesatuan bangsa yang ditandai dengan mudahnya masyarakat terprovokasi dan termakan isu-isu yang menyesatkan, merupakan salah satu potensi konflik yang harus diantisipasi karena dapat mengancam keutuhan kita," katanya.

Ia menyatakan dengan pertimbangan tersebut maka dilakukan sosialisasi dan pembentukan FPK, untuk memperkuat kebangsaan Indonesia tanpa harus menghilangkan identitas ras, suku, etnis dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Karena itu kebinekaan yang tercipta salah satunya melalui pembauran kebangsaan menjadi modal utama dalam pembangunan bangsa sekaligus menjadi senjata utama meredam potensi-potensi konflik," katanya.

Bodewin berharap, dengan pembentukan forum tersebut maka seluruh peguyuban warga yang berdiam di kota ini dapat memelihara dan mengembangkan pembangunan bangsa dan negara.

"Kita berharap dengan membentuk FPK ini sebagai wadah untuk mempererat persatuan kesatuan, wadah kita untuk menghargai perbedaan dalam kebinekaan,” ujarnya.

Pewarta: Penina Fiolana Mayaut

Editor : Ikhwan Wahyudi


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023