Ambon (Antara Maluku) - Harpais kondang Maya Hasan menyatakan dirinya percaya kota Ambon selalu aman, seperti diungkapkannya saat tampil di Ambon Jazz Plus Festival (AJPF) 2011, Jumat (7/10) malam.

"Saya tetap cinta dengan Ambon. Sebelum ke sini, saya sempat mendengar isu-isu tentang kota ini, tapi saya percaya Ambon selalu aman dan damai," kata pemilik nama lengkap Maya Christina Worotikan Hasan, yang lahir di Hong Kong, 10 Januari 1972 itu.

Di sela-sela konsernya, musisi yang tampil dengan gaun hitam pendek itu, sempat meminta doa dari masyarakat Kota Ambon untuk ibunya yang saat ini sedang sakit.

"Mama saya sedang sakit, saya meminta doa dari semua masyarakat Ambon untuk kesembuhan beliau," ujarnya.

Mengawali penampilannya malam itu, musisi yang pernah menggondol berbagai penghargaan internasional tersebut, membawakan lagu klasik Symphony No. 14 karya Wolfgang Amadeus Mozart, dengan irama jazz smooth.

Kemudian dilanjutkan dengan Fionuala yang mengisahkan tentang kuda putih dari Irlandia, Rose From The East dan Little Fountain.

Sedikitnya ada sembilan nomor yang dibawakan oleh Maya Hasan pada malam itu, di antaranya Raising Sun, Road To Cibolo, Mietz dan Can't Stop Love.

Berbeda dengan nomor-nomor lainnya, pemain harpa kenamaan itu memainkan satu lagu Ambon berjudul Enggo Lari ciptaan George Leiwakabessy yang mengundang banyak tepuk tangan dari para penonton. Beberapa di antaranya turut bergoyang mengikuti irama tembang tersebut.

"Ini saya persembahkan khusus untuk anda semua. Lagu ini baru saya pelajari tadi. Ambon memang luar biasa dengan musik dan lagu-lagunya," ucapnya saat akan membawakan Enggo Lari.

Maya Hasan menutup penampilannya dengan Can't Stop Love.

"Kita tidak akan pernah berhenti mencintai. Dan saya tidak akan berhenti mencintai Ambon," katanya.

Konser AJPF 2011 ini merupakan penampilan Maya Hasan yang kedua kalinya di Ambon. Sebelumnya musisi yang telah meluncurkan album Sea Breeze (2000) pernah tampil di ajang yang sama pada Oktober 2010.

Pewarta: Shariva Alaidrus

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2011