Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Ternate, Maluku Utara (Malut) menyatakan, hingga hari kelima satu ABK dai kapal asing yang terjatuh di perairan Pulau Batang Dua, Kota Ternate belum juga ditemukan oleh tim SAR gabungan.
Kepala Basarnas Ternate, Fathur Rahman dihubungi, Senin, mengatakan, pencarian hari ke lima dimulai pukul 07.30 WIT, dimana tim gabungan dengan menggunakan Kapal KN SAR 237 Pandudewanata bertolak dari pelabuhan Morotai dan melaksanakan pencarian sesuai dengan rencana operasi H.5.
Fathur menyatakan, pencarian dilakukan dengan luas area pencarian 49 NM² dari titik duga jatuhnya korban, namun pencarian belum juga membuahkan hasil hingga sore hari pukul 18.00 WIT.
Kepala Basarnas Ternate Fathur Rahman selaku SMC atau Koordinator Misi Pencarian dan Pertolongan mengatakan, pencarian akan dilakukan selama 7 hari sesuai SOP Basarnas.
"Namun apabila apabila hingga H 7 belum menemukan tanda-tanda keberadaan makan korban dinyatakan hilang, dilanjutkan dengan pemantauan dan korban dinyatakan hilang," ujarnya.
Unsur yang terlibat dalam operasi pencarian hari ke lima. Tim Rescue Basarnas Ternate, Lanal Ternate, Lanal Morotai, Kodim Morotai, Ditpolairud Polda Malut dan KSOP Ternate.
Sedangkan, WNA dilaporkan hilang itu merupakan ABK MV. Sabrina Fair berbendera Liberia dengan rute Jepang – Australia.
Sebelumnya, kronologis kejadian yang diterima, pada tanggal pada Kamis (18/5/23) lalu, sekitar pukul 17.33 WIT, seorang ABK (belum disebutkan identitas), kapal Sabrina Fair berbendara Liberia dilaporkan hilang di perairan Pulau Batang Dua.
Menurut Fathur Rahman, salah Seorang ABK dari kapal berbendera Liberia tersebut terjatuh di perairan Batang Dua pada koordinat diduga 1°54'0.00"N / 126°40'0.00"E dengan jarak ± 83.18 NM dan Radian 331.34° dari Kantor Basarnas Ternate.
Sehingga, kata Fathur, setelah mendapat laporan pada pukul 17.45 WIT, Basarnas Ternate berkoordinasi dengan Basarnas Command Center (BCC) Untuk Pemapelan dan _E-Broadcasting. Pada pukul 17.55 WIT, Basarnas Ternate Berkoordinasi Dengan KSOP Ternate untuk bantuan pemapelan.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023
Kepala Basarnas Ternate, Fathur Rahman dihubungi, Senin, mengatakan, pencarian hari ke lima dimulai pukul 07.30 WIT, dimana tim gabungan dengan menggunakan Kapal KN SAR 237 Pandudewanata bertolak dari pelabuhan Morotai dan melaksanakan pencarian sesuai dengan rencana operasi H.5.
Fathur menyatakan, pencarian dilakukan dengan luas area pencarian 49 NM² dari titik duga jatuhnya korban, namun pencarian belum juga membuahkan hasil hingga sore hari pukul 18.00 WIT.
Kepala Basarnas Ternate Fathur Rahman selaku SMC atau Koordinator Misi Pencarian dan Pertolongan mengatakan, pencarian akan dilakukan selama 7 hari sesuai SOP Basarnas.
"Namun apabila apabila hingga H 7 belum menemukan tanda-tanda keberadaan makan korban dinyatakan hilang, dilanjutkan dengan pemantauan dan korban dinyatakan hilang," ujarnya.
Unsur yang terlibat dalam operasi pencarian hari ke lima. Tim Rescue Basarnas Ternate, Lanal Ternate, Lanal Morotai, Kodim Morotai, Ditpolairud Polda Malut dan KSOP Ternate.
Sedangkan, WNA dilaporkan hilang itu merupakan ABK MV. Sabrina Fair berbendera Liberia dengan rute Jepang – Australia.
Sebelumnya, kronologis kejadian yang diterima, pada tanggal pada Kamis (18/5/23) lalu, sekitar pukul 17.33 WIT, seorang ABK (belum disebutkan identitas), kapal Sabrina Fair berbendara Liberia dilaporkan hilang di perairan Pulau Batang Dua.
Menurut Fathur Rahman, salah Seorang ABK dari kapal berbendera Liberia tersebut terjatuh di perairan Batang Dua pada koordinat diduga 1°54'0.00"N / 126°40'0.00"E dengan jarak ± 83.18 NM dan Radian 331.34° dari Kantor Basarnas Ternate.
Sehingga, kata Fathur, setelah mendapat laporan pada pukul 17.45 WIT, Basarnas Ternate berkoordinasi dengan Basarnas Command Center (BCC) Untuk Pemapelan dan _E-Broadcasting. Pada pukul 17.55 WIT, Basarnas Ternate Berkoordinasi Dengan KSOP Ternate untuk bantuan pemapelan.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023