Ambon (Antara Maluku) - Himpunan Wiraswasta Nasional (Hiswana) Minyak dan Gas Cabang Ambon menjamin ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk melayani kebutuhan masyarakat pada 11 kabupaten dan kota di Provinsi Maluku menjelang hari Natal 2011 dan Tahun Baru 2012.

"Masyarakat tak perlu khawatir akan terjadi kelangkaan karena persediaan BBM dari Pertamina cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka," kata Ketua DPD Hiswana Migas cabang setempat, Andre Taborat di Ambon, Jumat.

Hiswana Migas selalu melakukan koordinasi yang baik dengan pihak Pertamina terkait persediaan kebutuhan BBM menjelang perayaan hari-hari besar keagamaan seperti Idul Fitri, Idul Adha hingga Natal dan Tahun Baru.

Menyangkut soal teknis persiapan dan jumlah stok BBM, Hiswana memang tidak mengetahui berapa besar yang disediakan karena datanya belum ada, namun Pertamina mengaku kalau persediaan minyak saat ini bisa bertahan sampai akhir Desember 2011 untuk didistribusikan ke 11 kabupaten/Kota.

"Saya kira untuk Natal dan Tahun Baru, Pertamina menjamin tidak akan terjadi kelangkaan BBM di Maluku, namun pengawasan harus dilakukan oleh semua pihak terkait baik oleh pemerintah daerah maupun masyarakat agar tidak ada penimbunan BBM oleh agen-agen pengecer atau pun distributor," katanya.

Misalnya untuk kebutuhan premium di Kota Tual sebesar 13 Kilo liter per hari dan solar 5Kl per hari, sedangkan persediaan premium di depot Pertamina Tual masih melebihi jumlah kebutuhan tersebut hingga beberapa pekan ke depan.

Hiswana juga mengimbau seluruh agen minyak, Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU bersama APMS yang beroperasi di 11 kabupaten/kota di Provinsi Maluku agar dapat memberikan pelayanan yang baik dan maksimal dan tidak melakukan berbagai hal yang merugikan masyarakat.

Menurut Andre, ketersediaan bahan bakar minyak perlu dikendalikan para agen-agen agar bisa tersalurkan sesuai kebutuhan masyarakat, dan Hiswana akan terus melakukan koordinasi dengan Pertamina untuk menjaga kestabilan stok di setiap depot.

Selain itu, masyarakat juga diimbau tidak membeli BBM dalam jumlah banyak dan melakukan penimbunan karena dikhawatirkan terjadi kelangkaan, tapi harus ikut berperan dalam mendukung program pemerintah tentang hemat BBM.

Menyangkut distribusi dan pengangkutan BBM bagi daerah-daerah terpencil yang mengunakan kapal-kapal kayu sebenarnya tidak ada persoalan sebab mereka memiliki surat izin pengangkutan minyak resmi.

"Kapal ini secara khusus mendapat izin Pertamina untuk mengangkut BBM dan dilarang membawa penumpang," kata Taborat.

Pewarta: Daniel Leonard

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2011