Pengamat BUMN dari Universitas Indonesia (UI) Toto Pranoto menilai, kemampuan BUMN konstruksi PT Waskita Karya Tbk (WSKT) cukup mumpuni dalam menggarap proyek pembangunan sarana dan infrastruktur di Ibu Kota Nusantara (IKN) kendati perlu memperbaiki manajemen proyek.
“WSKT secara teknis tentu memiliki kemampuan untuk membangun sarana dan infrastruktur, termasuk di IKN. Jam terbang dan pengalaman perusahaan ini di bidang pengerjaan project semacam itu sudah cukup tinggi,” kata Toto kepada ANTARA di Jakarta, Selasa.
Hanya saja, menurut Toto, saat ini masalah yang tengah dihadapi WSKT yaitu terkait manajemen proyek, terutama di aspek finansial.
“Kemampuan pengelolaan keuangan tidak mencukupi. Situasi ini tentu imbas dari proyek - proyek sebelumnya yang menggunakan metode pembayaran turnkey dan investasi” katanya.
Baca juga: Presiden Jokowi akan promosikan pembangunan IKN di Ecosperity Singapura
Toto menyebut struktur ekuitas WSKT yang tidak cukup kuat membuat perseroan akhirnya mengandalkan utang sehingga terjadi financial distress. “Hal ini diperburuk pula dalam pengelolaan divestasi aset yang tidak performing well,” katanya.
Toto pun menyarankan WSKT melakukan langkah-langkah perbaikan, pertama, dengan melakukan divestasi pada proyek investasi yang sudah diselesaikan.
“Ini akan mengurangi tekanan utang dan cashflow,” katanya.
Langkah kedua, yaitu dengan menyehatkan struktur keuangan dengan lebih banyak menggunakan pendanaan proyek yang bersifat ekuitas. Misalnya bisa dilakukan dengan memanfaatkan pembiayaan yang berasal dari Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Sovereign Wealth Fund (SWF) INA yang sudah dibentuk.
Baca juga: Gubernur Lemhannas prediksi perang hegemoni jadi ancaman pertahanan IKN
Langkah ketiga, yaitu pemilihan proyek-proyek yang metode pembayarannya bersifat Monthly Payment, sehingga arus kas waskita menjadi lebih lancar dan sehat.
Tentunya proyek-proyek IKN dan proyek-proyek lain yang sudah didapatkan oleh Waskita dengan metode bayar monthly payment dan menggunakan dana APBN merupakan langkah yang tepat agar Waskita menjadi lebih sehat.
Waskita Karya mendapatkan kontrak untuk membangun enam proyek di IKN senilai Rp4,16 triliun. Keenam proyek itu antara lain proyek jalan Tol IKN Ruas 5A Segment Simpang Tempadung-Jembatan Pulau Balang; proyek pembangunan jalan Lingkar Sepaku Segmen 4; gedung Sekretariat Presiden dan fasilitas gedung penunjang; Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) 1, 2, 3; proyek gedung dan kawasan Kementerian Koordinator Paket 3; dan proyek gedung dan kawasan Kementerian Koordinator Paket 4.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pengamat: WSKT punya jam terbang tinggi garap infrastruktur IKN
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023
“WSKT secara teknis tentu memiliki kemampuan untuk membangun sarana dan infrastruktur, termasuk di IKN. Jam terbang dan pengalaman perusahaan ini di bidang pengerjaan project semacam itu sudah cukup tinggi,” kata Toto kepada ANTARA di Jakarta, Selasa.
Hanya saja, menurut Toto, saat ini masalah yang tengah dihadapi WSKT yaitu terkait manajemen proyek, terutama di aspek finansial.
“Kemampuan pengelolaan keuangan tidak mencukupi. Situasi ini tentu imbas dari proyek - proyek sebelumnya yang menggunakan metode pembayaran turnkey dan investasi” katanya.
Baca juga: Presiden Jokowi akan promosikan pembangunan IKN di Ecosperity Singapura
Toto menyebut struktur ekuitas WSKT yang tidak cukup kuat membuat perseroan akhirnya mengandalkan utang sehingga terjadi financial distress. “Hal ini diperburuk pula dalam pengelolaan divestasi aset yang tidak performing well,” katanya.
Toto pun menyarankan WSKT melakukan langkah-langkah perbaikan, pertama, dengan melakukan divestasi pada proyek investasi yang sudah diselesaikan.
“Ini akan mengurangi tekanan utang dan cashflow,” katanya.
Langkah kedua, yaitu dengan menyehatkan struktur keuangan dengan lebih banyak menggunakan pendanaan proyek yang bersifat ekuitas. Misalnya bisa dilakukan dengan memanfaatkan pembiayaan yang berasal dari Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Sovereign Wealth Fund (SWF) INA yang sudah dibentuk.
Baca juga: Gubernur Lemhannas prediksi perang hegemoni jadi ancaman pertahanan IKN
Langkah ketiga, yaitu pemilihan proyek-proyek yang metode pembayarannya bersifat Monthly Payment, sehingga arus kas waskita menjadi lebih lancar dan sehat.
Tentunya proyek-proyek IKN dan proyek-proyek lain yang sudah didapatkan oleh Waskita dengan metode bayar monthly payment dan menggunakan dana APBN merupakan langkah yang tepat agar Waskita menjadi lebih sehat.
Waskita Karya mendapatkan kontrak untuk membangun enam proyek di IKN senilai Rp4,16 triliun. Keenam proyek itu antara lain proyek jalan Tol IKN Ruas 5A Segment Simpang Tempadung-Jembatan Pulau Balang; proyek pembangunan jalan Lingkar Sepaku Segmen 4; gedung Sekretariat Presiden dan fasilitas gedung penunjang; Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) 1, 2, 3; proyek gedung dan kawasan Kementerian Koordinator Paket 3; dan proyek gedung dan kawasan Kementerian Koordinator Paket 4.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pengamat: WSKT punya jam terbang tinggi garap infrastruktur IKN
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023