Ambon (Antara Maluku) - Muhamad Azhari Nasution (17), juara pertama lomba tabligh "Dai Muda Pilihan" yang digelar stasiun televisi ANTV, menyatakan dirinya berjanji akan terus berdakwah, sesuai niat awalnya ketika memutuskan untuk mengikuti acara tersebut.

"Saya akan terus memperdalam ilmu-ilmu agama. Mungkin saya juga perlu belajar bahasa Inggris, agar dakwahnya bisa luas. Di samping itu, tetap menerima kritik, apalagi manusia tempatnya khilaf," kata Azhari, seperti dimuat dalam siaran pers ANTV yang diterima ANTARA, Senin.

Mahasiswa IAIN Sumatera Utara itu dinyatakan sebagai pemenang pertama pada grand final "Dai Muda Pilihan", yang berlangsung di Jakarta, Minggu, dan diikuti 20 finalis.

Juara kedua diraih Mursyida Nurfadilah (20), mahasiswa asal Makassar, disusul mahasiswa S2 UGM Yogyakarta, Nizam Zulfikar (23) sebagai juara ketiga.

Menurut Azhari Nasution, program "Dai Muda Pilihan" sangat bagus karena bisa mengajak umat ke jalan yang benar.

Ia juga bersyukur karena sejak audisi hingga babak penyisihan dan akhirnya grand final semua anggota keluarga, kerabat dan teman-temannya terus mendukung.

Sebagai juara pertama, Azhari berhak atas hadiah uang tunai Rp75 juta, tiket naik haji untuk dua orang, ensiklopedia leadership & management Rasulullah, serta beasiswa untuk program S1 atau S2.

"Saya sungguh merasa bersyukur dan berterima kasih kepada keluarga saya. Ayah saya pengayuh becak dan ibu jualan di rumah," katanya.

Azhari juga menyatakan dirinya tidak mau dicap sebagai dai selebriti dan tetap terbuka menerima saran dan kritik demi kebaikannya di masa mendatang.

"Kritiklah saya apabila saya ada salah. Saya mohon doanya agar tetap istiqomah. Bukan dai-dai yang pasang tarif atau dai selebritis. Ini bukan kompetisi, semua menang dalam berdakwah," katanya.

Menurut juri, proses pemilihan pemenang adalah hal yang sulit. Beberapa syarat pemenang di antaranya harus menguasai Al Quran dan dapat menyampaikan dakwah dengan baik dan relevan dengan kehidupan zaman sekarang.

"Mereka juga diberikan pembekalan dan terus dipantau. Bagaimana akhlak ketika mereka dikarantina. Mungkin keputusan kami bisa saja tidak seratus persen objektif, tapi justru yang mendapat selempang juara mendapatkan tanggung jawab yang lebih besar," kata Syafii Antonio, salah seorang juri.

Pewarta: ANTARA

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2012