Ambon (Antara Maluku) - Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Maluku menyeleksi guru dan siswa untuk mengikuti program pertukaran siswa Kota Ambon dan Darwin, Australia Utara.

"Sebanyak sepuluh siswa dan lima guru dari lima kabupaten mengikuti seleksi yang berlangsung selama tiga hari sejak Selasa (21/2). Dua siswa dan seorang guru dengan prestasi terbaik akan lolos mengikuti program pertukaran siswa Ambon-Darwin," kata Ketua Panitia Seleksi Disdikpora Maluku Tarmidji Tahir di Ambon, Rabu.

Para guru dan siswa yang mengikuti seleksi itu berasal dari Kota Ambon, Maluku Tengah, Seram Bagian Barat, Seram Bagian Timur dan Buru Selatan yang sebelumnya telah lolos seleksi tingkat kabupaten/kota.

"Sedangkan seleksi di Ambon meliputi tes tertulis dan wawancara mencakup kemampuan berbahasa inggris, seni dan kebudayaan serta wawasan nusantara," katanya.

Tim seleksi berasal dari dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon, alumnus Program Pertukaran Guru Ambon - Darwin, serta Disdikpora dan Dinas Pariwisata Maluku.

"Siswa dan guru yang lolos seleksi akan diberangkatkan ke Darwin pada Mei 2012 untuk mengikuti program pertukaran selama setahun. Diharapkan mereka dapat mempromosikan Maluku sebagai daerah yang aman sekaligus meningkatkan profesionalisme mereka," katanya.

Kepala Dinas Dikpora Maluku Semmy Risambessy mengakui program pertukaran siswa dan guru itu merupakan kelanjutan dari program kerja sama kota kembar (sister city) Darwin-Ambon yang telah terjalin sejak 1976, maupun upaya peningkatan hubungan kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Australia.

Program ini tidak hanya melibatkan siswa dari Maluku,  tetapi juga dari Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Menurut dia, program ini bertujuan meningkatkan kecakapan berbahasa Inggris, mengenalkan budaya Indonesia secara internasional, meningkatkan toleransi antarnegara maupun peningkatan hubungan kerja sama dan persahabatan antara Maluku dan Darwin.

"Program ini dapat memberikan kesempatan kepada guru untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris, sekaligus memperkenalkan bahasa Indonesia di dunia internasional, sedangkan bagi para siswa akan mendapatkan pengetahuan baru dan bisa diaktualisasikan di sekolah asalnya," ujarnya.

Ia mengatakan, guru dan siswa yang lolos mengikuti program tersebut dapat memperkenalkan kebudayaan Maluku, sekaligus mempromosikan daerah ini sebagai wilayah yang aman untuk dikunjungi wisatawan.

"Selain itu, program pertukaran guru dan siswa itu juga dapat berdampak meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di Maluku," katanya.

Pewarta: James F. Ayal

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2012