Program Pertukaran Guru dan Siswa Berbeda dari SBI
Minggu, 3 April 2011 5:58 WIB
Program pertukaran guru dan siswa antara Indonesia dengan negara tetangga Australia berbeda dari kerja sama pendidikan yang diterapkan pada Sekolah Bertaraf Internasional (SBI).
"Sejak tahun 1980-an, ada lima provinsi di Indonesia termasuk Maluku yang melakukan program pertukaran guru dan siswa dengan Australia," kata Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Maluku, Salim Kairoty di Ambon, Sabtu.
Para guru dari Darwin, Australia datang ke Maluku untuk memberi pelajaran Bahasa Inggris di SMA Negeri 1 dan SMA Negeri 2 Ambon, sedangkan dua siswa dari negara kanguru itu lebih fokus untuk belajar Bahasa Indonesia.
Lain halnya dengan SMA unggulan Siwalima Ambon sudah menerapkan program pendidikan Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) mengacu pada kurikulum pendidikan Jerman yang tergabung dalam Organization for Economic Cooperation and Development (OECD).
Organisasi ini menghimpun negara-negara maju dan mempunyai keunggulan tertentu dalam pendidikan serta memiliki daya saing di forum internasional.
Menurut Salim, masalah sumber daya manusia dari para guru di SBI juga perlu ditingkatkan agar mampu melakukan lobi dengan negara lain yang memiliki keunggulam dalam bidang pendidikan.
Khusus untuk program pertukaran guru dan murid dengan Australia sempat terhenti sejak berlangsungnya konflik sosial 1999.
"Pemerintah Australia saat itu mengeluarkan travel warning bagi warganya ke Maluku, termasuk mengirim guru dan murid namun kita tetap mengirim satu guru dan dua orang siswa berprestasi ke Darwin," katanya.