Ambon (ANTARA) - Tim Penggerak (TP) PKK Kota Ambon melakukan gerakan tanam cabai sebagai upaya menjaga ketahanan pangan daerah, serta mengendalikan inflasi.
"Gerakan tanam cabai serentak dilakukan di seluruh Indonesia mulai dari pusat, provinsi, kabupaten dan kota dalam rangka hari Kesatuan Gerak PKK (HKG-PKK) ke 52 tahun pada 2024," kata Penjabat Ketua TP PKK kota Ambon, Lisa Wattimena di Ambon, Rabu.
"Gerakan tanam Cabai serentak adalah bentuk kerja sama TP PKK sebagai mitra Pemerintah, yang dilaksanakan secara daring dari Kabupaten Bogor, di Ambon kita pusatkan di dusun Taeno, Negeri Rumah Tiga, kecamatan Teluk Ambon, " katanya,
Ia mengatakan, tujuan dari kegiatan ini untuk membantu pemerintah dalam upaya menekan laju inflasi, terutama harga cabai yg semakin hari meningkat.
Untuk itu TP PKK kota Ambon melalui implementasi 10 program PKK, khususnya melalui ketahanan pangan keluarga dengan pemberdayaan dasa wisma pembinaan pertanian dan rumah tangga.
Ia menjelaskan, dengan memanfaatkan pekarangan untuk ditanami tanaman produktif, tanaman obat keluarga (toga) maupun sayuran sehingga bermanfaat bagi keluarga.
"Upaya ini dilakukan untuk meningkatkan perekonomian sehingga berdampak bagi pembangunan Sumber Daya Maluku di kota Ambon, " katanya.
Pemkot Ambon sebelumnya telah menggagas inovasi kalesang Kintal kosong atau peduli pekarangan yang kosong dengan menanam buah dan sayuran.
"Sampai saat ini terdata sudah ratusan keluarga yang melaporkan kepada Pemkot untuk dibantu mendapatkan benih tanaman, kita berharap terus meningkat minimal jangan cabai yang memicu inflasi, jika beras atau minyak goreng masih masuk akal," katanya.
Ia menjelaskan, masyarakat cukup mengunduh aplikasi kalesang Kintal kosong melalui gawai untuk mendaftarkan akun dengan mengisi formulir, selanjutnya mengajukan izin pemberian bibit.
Tahap selanjutnya persetujuan izin, survei lahan dan penyerahan bibit dilanjutkan pengawasan oleh dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
"Seluruh proses ini tentu melalui tahapan registrasi yang mudah, pengajuan yang cepat dan transparan, agar masyarakat dapat memanfaatkan lahan pekarangan rumah yang kosong menjadi produktif," katanya.