Ambon (ANTARA) - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas III Banda Naira mengedukasi warga binaan menanam sebanyak 250 bibit sayuran menggunakan media kantong plastik.
"Hal ini sebagai komitmen mewujudkan ketahanan pangan sebagaimana astacita Presiden RI serta 13 program akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan," kata Pelaksana Tugas Kepala Lapas Banda Naira, Nober Hasanda, dalam keterangan tertulis yang diterima di Ambon, Senin.
Ia melanjutkan 250 bibit sayuran yang ditanam oleh para warga binan tersebut yakni pakcoy dan cabai.
Ia menjelaskan para warga binaan diedukasi tentang cara menanam pakcoy dengan kantong plastik merupakan salah satu cara yang efektif untuk mendapatkan hasil panen yang sehat dan lezat.
Dengan menggunakan media kantong plastik, pakcoy dapat ditanam dimana saja, bahkan di area yang terbatas.
Pakcoy dipilih lantaran tanaman ini hanya membutuhkan waktu 20-30 hari setelah tanam untuk dipanen.
Hal serupa juga dilakukan untuk tanaman cabai tetapi cabai memiliki tingkat kesulitan yang lebih daripada pakcoy karena media tanam harus memiliki kandungan Ph yang seimbang dengan bibit cabai agar dapat menghasilkan cabai yang berkualitas.
"Metode ini menjadi peluang usaha menjanjikan sekaligus cara efektif memenuhi kebutuhan sayuran sehat di tengah keterbatasan Lahan di Lapas. Selain itu, cara menanam sayuran di media kantong plastik mudah dilakukan, cukup modal media tanam, seperti tanah, kompos, dan sedikit pupuk organik,” katanya.
Berkaitan dengan hal itu ia mengatakan ketahanan pangan tidak harus dimulai dengan langkah besar utamanya tentang bagaimana mengedukasi warga binaan sebagai bekal saat mereka bebas nanti.
"Selain memenuhi kebutuhan konsumsi di dapur Lapas, hasil panen ini juga mengurangi ketergantungan terhadap pasar luar sekaligus menghasilkan sayuran berkualitas tinggi yang sehat dan ramah lingkungan, serta dapat menjadi ilmu yang bermanfaat untuk warga binaan," ucapnya.