Ambon (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Maluku mencanangkan gerakan menanam cabai dan bawang merah secara serentak di 11 kabupaten/kota di wilayah itu, sebagai salah satu upaya untuk mengendalikan laju inflasi.
Penanaman serentak komoditas cabai dan bawang merah dipimpin Wakil Gubernur Maluku Barnabas Orno, Penjabat Sekda Maluku Sadali Le serta Ketua DPRD Maluku Lucky Wattimury dilakukan di lokasi kelompok tani Mutiara Universitas Pattimura di Desa Poka, Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon, Selasa.
Penanaman serentak cabai dan bawang merah merupakan tindak lanjut arahan Presiden Joko Widodo serta Gubernur Maluku Murad Ismail kepada tim pengendalian inflasi daerah (TPID) untuk mendukung Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).
Wagub Barnabas mengapresiasi langkah cepat yang dilakukan TPID Maluku bersama Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGPP) yang menggagas kolaborasi multi pihak untuk pengendalian inflasi di Maluku yang tergolong tinggi secara nasional.
"Pola kolaborasi multi pihak yang melibatkan Kodam XVI/Pattimura, BI Provinsi dan Universitas Pattimura Ambon serta semua OPD terkait ini akan berdampak besar dalam penanganan inflasi khusus komoditas pangan pemicu inflasi seperti cabai dan bawang merah," ujarnya.
Baca juga: Harga cabai merah di Ambon bergerak turun
Menurut Wagub, Gubernur Maluku Murad Ismail telah mengeluarkan Surat Edaran kepada Bupati/Wali Kota untuk terlibat langsung dalam pengendalian inflasi komoditas pangan melalui operasi pasar, dan mendorong gerakan menanam cabai dan bawang merah sebagai upaya mendukung GNPIP di Maluku.
"Semua pihak diminta meningkatkan kewaspadaan bersama atas kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang akan berdampak pada peningkatan harga komoditas pangan dan terganggunya distribusi komoditas pangan antar wilayah di Provinsi Maluku," katanya.
Kepala Dinas Pertanian Provinsi Maluku Ilham Tauda mengatakan gerakan tanam cabai serempak di lahan seluas 100 hektare ini berlangsung di Kabupaten Maluku Tengah 30 hektare, Seram Bagian Barat (SBB) dan Kabupaten Buru masing-masing 20 hektare, serta Kota Ambon dan kota Tual serta Kepulauan Aru masing-masing seluas 10 hektare.
Sementara itu, areal tanam bawang merah seluas 66,4 hektare, tersebar di Maluku Tenggara seluas 34,3 hektare, Maluku Barat Daya 7,1 hektare, Kota Tual 5 hektare, Seram Bagian Timur 10 hektare dan Maluku Tengah 10 hektare.
"Aksi penanaman serempak ini dihadiri oleh Bupati/Wali Kota bersama para petani secara daring di masing-masing lokasi penanaman," katanya.
Saat pencanangan juga dibagikan bibit cabai dalam polybag sebanyak 12.700 anakan, di mana 10.200 anakan merupakan bantuan Kantor BI provinsi Maluku yang akan dibagikan kelompok masyarakat, sekolah, instansi pemerintah, kampus, tim PKK serta kelompok penerima lainnya untuk dikembangkan secara mandiri di lingkungan masing-masing.
BI Maluku juga menyerahkan bantuan secara simbolik yakni satu unit alsintan cultivator untuk petani di Desa Taeno, Kota Ambon, satu unit mesin jahit karung kepada Gapoktan Wanareja, Pulau Buru, serta satu unit grand hause kepada pesantren Ishaka, Desa Batu merah.
Baca juga: Maluku antisipasi kenaikan harga cabai akibat pasokan berkurang
Selain itu, menurut Ilham, pihaknya juga mendapatkan dukungan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian dengan yang menyiapkan 50.000 anakan cabai yang akan dibagikan kepada para petani di Maluku.
Baca juga: Ikan segar dan cabai rawit pengaruhi deflasi di Ternate, begini penjelasannya
Pemprov Maluku canangkan penanaman serentak cabai dan bawang merah, begini penjelasannya
Selasa, 20 September 2022 20:35 WIB