Ambon (ANTARA) - PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Ambon, Maluku, memastikan pelayaran antarpulau di wilayah itu tetap berjalan aman dan lancar meski terjadi hujan deras pada Minggu.
“Kami hari ini tetap beroperasi untuk pelayaran antarpulau di Pelabuhan Galala-Namlea maupun Waipirit-Hunimua,” kata General Manager ASDP Indonesia Ferry Cabang Ambon Christoper Samosir di Ambon, Minggu.
Pihak ASDP terus melakukan pemantauan intensif terhadap kondisi cuaca dan keselamatan pelayaran, bekerja sama dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), serta instansi terkait lain.
Ia mengatakan bahwa sejauh ini tidak ada gangguan berarti terhadap jadwal pelayaran kapal feri yang melayani rute antarpulau di Maluku.
“Kami terus mengikuti perkembangan cuaca dari BMKG setiap hari. Jika kondisi aman maka pelayaran tetap berjalan. Keselamatan penumpang tetap jadi prioritas,” ujarnya.
Menurut Samosir, semua kapal ASDP telah dilengkapi dengan alat keselamatan sesuai standar, termasuk jaket pelampung, alat pemadam kebakaran, serta sistem komunikasi yang baik.
Selain itu, awak kapal juga rutin mendapatkan pelatihan keselamatan untuk menghadapi berbagai situasi darurat.
Selama musim hujan ini, ASDP juga mengimbau masyarakat agar selalu mematuhi aturan dan petunjuk dari petugas pelabuhan.
Penumpang diminta datang lebih awal dan mengikuti pemeriksaan keselamatan sebelum naik ke kapal.
“Kalau cuaca ekstrem, kami tidak akan paksakan kapal berlayar. Tapi kalau hanya hujan ringan hingga sedang dan kondisi laut masih aman, pelayaran tetap dilaksanakan,” katanya.
Dengan komitmen terhadap keselamatan dan pelayanan, ASDP Ambon berharap masyarakat tetap merasa nyaman dan aman menggunakan transportasi laut meski dalam kondisi cuaca kurang bersahabat.
Pihaknya juga terus membuka saluran komunikasi bagi masyarakat untuk mendapatkan informasi pelayaran secara cepat dan akurat.
Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Ambon Mujahidin menyatakan untuk perairan Maluku pada umumnya untuk dua hari ke depan diprediksi gelombang berada pada kategori sedang yaitu 1,25 sampai dengan 2,5 meter.
Ia berharap agar diperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran perahu nelayan (Kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 m), Kapal Tongkang (Kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 m), Kapal Feri (Kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 m).
Kemudian Kapal Ukuran Besar seperti Kapal Kargo/Kapal Pesiar (Kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 m).
“Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar selalu waspada,” katanya.