Ambon (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku mencetak wirausaha muda melalui lokakarya daerah untuk mengikuti kompetisi program Kemenpora RI yakni wiraumuda berprestasi 2025.
“Lokakarya wirausaha muda ini bertajuk jurus ampuh selamat dari badai ekonomi,” ujar Kepala Bidang Pengembangan Pemuda Dispora Maluku, Rin Hartami di Ambon, Sabtu.
Kegiatan ini ditujukan bagi para pemuda berusia 16 hingga 30 tahun yang tengah menjalankan usaha di sektor Usaha Mikro dan Kecil (UMK). Ia mengatakan lokakarya ini merupakan upaya Dispora Maluku dalam mendorong kreativitas dan daya adaptasi generasi muda di tengah tantangan ekonomi yang terus berkembang.
Dirinya menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah daerah dalam membangun jiwa kewirausahaan di kalangan pemuda.
“Kami selalu membuka ruang pada pemuda supaya mereka berani menyampaikan apa yang mereka inginkan untuk setiap sektor wirausaha yang mereka lakukan,” tuturnya.
Menurutnya, dalam lima tahun belakangan, ekosistem wirausaha muda di Maluku sudah bagus, namun yang menjadi tantangannya adalah bagaimana menjaga kelangsungan usaha atau bisnis yang dilakukan.
“Berbicara tentang kesiapan, jenis usaha itu sendiri bisa dikatakan sudah siap apabila sudah berjalan selama dua tahun dan tidak putus. Kalau sudah begitu tentunya usahanya bisa berkembang,” ujarnya.
Hal itu sejalan dengan program wiramuda Kemenpora yang merupakan pendampingan perbaikan ekosistem kewirausahaan bagi pemuda sebagai salah satu strategi yang dilakukan Kemenpora sebagai upaya membangun ekosistem pengembangan kewirausahaan.
Apalagi Maluku sendiri merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki potensi besar dalam mengembangkan kewirausahaan di kalangan muda. Dengan rasio kewirausahaan sebesar 3,95 persen, Maluku menunjukkan bahwa provinsi ini memiliki semangat dan dinamika yang kuat dalam mengembangkan usaha-usaha baru.
“Anak muda harus adaptif, kreatif, dan punya strategi dalam menghadapi tantangan ekonomi. Lewat lokakarya ini, kami ingin membekali mereka dengan jurus-jurus yang ampuh agar tetap bertahan dan berkembang di tengah badai ekonomi,” ujarnya.
Lokakarya ini menghadirkan narasumber dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku, Official Grab Maluku dan Papua, serta Founder degudegu.id.
Dengan kapasitas terbatas hanya untuk 50 peserta, kegiatan ini diharapkan mampu memberikan wawasan praktis dan strategi bisnis yang relevan bagi para pelaku usaha muda.*