Ambon (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Maluku segera melakukan langkah antisipasi karena pasokan cabai yang berkurang ke daerah Maluku, sehingga harga komoditas tersebut kini mencapai Rp55.000 per kilogram di pasar tradisional atau naik hingga 11 persen terutama di Kota Ambon.
Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Maluku Poli Jamlean, di Ambon, Rabu, mengatakan secara keseluruhan harga kebutuhan pokok di daerah Maluku umumnya masih dikatakan normal, kecuali harga cabai merah keriting. Ia mengatakan pihaknya akan mendorong suplai cabai dari distributor yang memasok cabai dari Provinsi Sulawesi Selatan.
"Kita akan tingkatkan lagi kerja sama dengan para distributor yang selama ini mendatangkan dari Makassar. Seperti yang sudah kita lakukan untuk cabai rawit merah juga ada distributor yang datangkan dari Makassar, sehingga harga cabai rawit merah saat ini sudah bergerak turun," katanya.
Baca juga: Harga cabai merah di Ambon bergerak naik akibat dampak cuaca ekstrem, antisipasi manipulasi harga
Ia menjelaskan, penyebab kenaikan harga cabai adalah karena kurangnya pasokan yang masuk ke Ambon. Saat ini komoditas cabai yang masuk ke pasar-pasar tradisional di Ambon hanya dari sentra produksi lokal yakni dari Namlea, Kabupaten Pulau Buru. Harga di tingkat pedagang distributor, harga cabai sudah mencapai Rp45.000 per Kg.
Sedangkan, untuk cabai merah keriting yang biasanya masuk dari Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, hampir tidak ada sehingga memicu kenaikan harga di pasar.
"Informasi dari teman-teman petugas yang melaksanakan pengawasan dan pemantauan harga di tiga pasar tradisional Kota Ambon tadi pagi memang harga cabai keriting panjang bergerak naik 11 persen dari pantauan rata-rata yakni naik dari sebelumnya Rp47.000 per kilogram menjadi Rp52.500 per kilogram," ujarnya.
Sementara itu, pedagang eceran di pasar tradisional di Ambon lebih memilih menjual cabai merah keriting dalam jumlah kecil, atau yang kerap disebut tumpukan kecil. Hal ini karena warga mengurangi jumlah pembelian saat harga cabai naik dari sebelumnya Rp47.000 menjadi Rp52.000 hingga Rp55.000 per Kg.
"Kami para pedagang banyak yang menjual dengan harga eceran Rp5.000 hingga Rp10.000 per tumpuk kecil. Jarang dijual dengan ukuran kiloan, kecuali cabai rawit merah biasa yang sedikit bergerak turun akibat pasokan sudah mulai lancar lagi," kata Rustam, pedagang di Pasar Mardika Ambon.
Baca juga: Harga cabai di Ambon tembus Rp110.000 per Kg akibat cuaca ekstrim
Dia mengatakan, yang jelas harga komoditi yang satu ini selalu saja terjadi fluktuasi, dan bisa naik lagi satu minggu sebelum pelaksanaan ibadah puasa Ramadhan pada awal April. "Sebab menjelang hari-hari besar keagamaan selalu saja terjadi perubahan harga naik," ujarnya.
La Janu, yang juga pedagang cabai rawit merah di Pasar Mardika, mengakui kalau harga cabai rawit merah harganya mulai turun hingga mencapai 98.000 per Kg dari sebelumnya Rp125.000 pada seminggu yang lalu.
"Lumayan sudah beberapa hari ini kami jual dengan harga Rp98.000 per Kg, eceran Rp12.000 per cupa atau ukuran satu kaleng susu kental manis, dan Rp5.000 untuk tumpuk kecil," katanya.
Ia mengatakan cabai rawit merah turun harganya setelah suplai dari pemasok dari Makassar masuk dengan harga Rp85.000 per Kg.
Baca juga: Disperindag Maluku: fluktuasi harga cabai terpengaruh musim penghujan, begini penjelasannya
Maluku antisipasi kenaikan harga cabai akibat pasokan berkurang
Rabu, 9 Maret 2022 10:27 WIB