Ambon (ANTARA) - PT PLN Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara (UIW MMU) memastikan kesiagaan penuh dalam menangani kerusakan jaringan listrik akibat cuaca buruk yang melanda sejumlah wilayah di Kota Ambon dan sekitarnya.
“Kerusakan tersebut dipicu oleh hujan deras, angin kencang, dan bencana longsor yang menyebabkan gangguan pasokan listrik di beberapa titik,” kata Manajer PT PLN (Persero) UP3 Ambon Ramli Malawat, di Ambon, Sabtu.
Ia menjelaskan, gangguan kelistrikan terjadi karena faktor alam, terutama longsor yang menimpa beberapa aset PLN di wilayah sulit dijangkau.
Namun demikian, tim teknis PLN tetap siaga 24 jam untuk penanganan darurat. Ia juga mengajak masyarakat untuk memanfaatkan aplikasi PLN Mobile agar proses pelaporan dan perbaikan gangguan bisa berlangsung lebih cepat dan efisien.
“Kami berterima kasih kepada masyarakat, khususnya di Desa Kusu-Kusu, Hatalai, dan Soya, atas kerja sama dan komunikasi yang baik. Ini membantu kami dalam pemulihan jaringan,” kata Ramli.
Wali Kota Ambon Bodewin Wattimena, turut memberikan apresiasi atas respon cepat dan kerja optimal PLN dalam memulihkan jaringan listrik di wilayah terdampak.
Apresiasi ini disampaikan saat kunjungan ke Kantor PLN UIW MMU, yang diterima langsung oleh General Manager PLN UIW MMU Awat Tuhuloula dan Ramli Malawat.
“Kami berdiskusi bagaimana memastikan masyarakat Ambon mendapatkan pasokan listrik yang baik dan berkelanjutan. PLN menunjukkan komitmen besar untuk pelayanan yang optimal,” ujar Bodewin.
Ia secara khusus menyoroti kecepatan PLN saat memulihkan listrik di Kecamatan Leitimur Selatan, yang sempat terdampak longsor dan akses jalan tertutup selama lima hari. Namun dalam waktu dua hari, pasokan listrik berhasil dipulihkan.
“Saya harus memberi apresiasi. Koordinasi kami dengan pihak PLN berjalan sangat baik. Setiap laporan dari Pemkot ditangani cepat,” ucapnya.
PLN menyatakan komitmen untuk terus meningkatkan pelayanan kelistrikan, termasuk memastikan kestabilan pasokan bagi masyarakat dan investor, sekalipun menghadapi tantangan cuaca ekstrem di wilayah Maluku.