Ambon (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maluku Tengah (Malteng) melakukan gerakan menanam cabai dan tomat di pekarangan sekolah sebagai upaya kemandirian pangan sekaligus upaya pengendalian inflasi.
“Kita tahu bersama bahwa program penanaman cabai di pekarangan ini merupakan kelanjutan yang sudah pernah dilakukan di sejumlah area perkantoran maupun di pekarangan perumahan ASN dengan tujuan untuk membantu penyediaan cabai secara berkelanjutan di tingkat rumah tangga dan mengatasi gejolak harga cabai yang terjadi di pasar,” kata Penjabat Bupati Rakib Sahubawa dalam keterangan yang diterima di Ambon, Senin.
Menurut dia, hal itu juga untuk menjaga ketersediaan alam dan juga bahan pangan yang diharapkan melalui gerakan ini dapat mengoptimalkan pemanfaatan lahan sekolah untuk hal produktif.
Rakib mengatakan, saat ini telah menjadi kebutuhan dunia terhadap gaya hidup yang ramah lingkungan untuk menyikapi perkembangan penurunan derajat lingkungan, terutama disebabkan banyaknya perubahan iklim, bencana banjir, polusi udara, dan lainnya.
“Oleh karena itu, kegiatan penghijauan dengan penanaman pohon ini untuk bagaimana memaknai kepedulian terhadap menjaga lingkungan. Rasa cinta ke lingkungan bisa dimulai dari hal yang kecil, salah satunya dengan menanam pohon,” kata dia.
Ia menambahkan bahwa program penghijauan ini merupakan salah satu usaha untuk menuju suatu perubahan dengan menjadikan lingkungan di sekitar sekolah menjadi tampak hijau, asri, dan indah.
“Ke depan diharapkan dapat membuat para siswa bisa merasa nyaman saat berada di lingkungan sekolah,” katanya
Selain itu, diharapkan juga gerakan menanam cabai dan tomat ini dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran atau pembelajaran berbasis lingkungan agar siswa tidak merasa jenuh belajar dalam ruangan.
“Kepada seluruh guru dan tenaga pendidik, saudara-saudari sekalian, marilah kita konsentrasikan segenap potensi pendidikan yang menitikberatkan pada pembangunan sumber daya manusia yang dilandasi karakter yang kuat, ketrampilan, dan kecakapan yang tinggi, sehingga mampu menjawab tantangan perkembangan zaman yang semakin kompetitif,” tuturnya.
Sementara itu berdasarkan data terakhir Badan Pusat Statistik (BPS) saat ini kondisi inflasi di Kabupaten Maluku Tengah telah menurun yakni sebesar 3,26 persen (y-on-y) dibandingkan dengan pada Januari 2024 adalah sebesar 6,24 persen (y-on-y).
Menurunnya angka inflasi tidak terlepas dari kebijakan yang diterapkan Pj. Bupati Maluku Tengah Rakib Sahubawa bersama Tim Pengendali Inflasi Kabupaten Maluku Tengah salah satunya adalah gerakan menanam cabai yang telah digencarkkan sejak November 2023.